Lama aku tak menyapamu melalui aksara, melalui ejaan kata, dan sekuntum bunga.
Derajatmu dan derajatku adalah sama, tak perlu berunding siapa nomor satu siapa nomor dua.
Dari apimu aku menjadi bara, dari akarmu aku menjadi batang, dari gemuruhmu aku menjadi kilat, dari busurmu aku menjadi panah, dan dari doa-doamu aku tak mudah sirna.
Kekasih, hari ini izinkan aku merayumu lagi lewat kata, bahwa meski kau wanita yang sederhana, dirimu telah mewujud menjadi cahaya.
[caption caption="pixabay"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H