Manusia tidak akan pernah sampai pada tahap kesempurnaan.
Seperti lompatan lumba-lumba yang bermimpi menyentuh langit samudera, ia hanya akan sekejap merasakan terbang mengendarai ombak lalu tenggelam kembali.
Aku pun sama!
Setelah kudaki puncak keangkuhan diri, akhirnya aku mengaku kalah
Kalah oleh fitrahku sendiri sebagai manusia yang serba terbatas.
Kugali apa yang benar dengan ontologi, namun mereka tak peduli.
Kususuri rahasia-rahasia di balik hal-hal metafisika. Mereka tak punya bahasa.
Kutanyakan tentang kehadiran alam lewat kosmologi, mereka hanya benda yang sepi.
Kutanyakan tentangNya lewat Theodeceae, Namun aku bertemu pada ke-Maha-tolol-anku sendiri.
Aku sadar, rajawali pun tak akan terbang lebih tinggi dari tebing tempatnya mencari makan.
Harimau pun tak akan berenang menyebrangi samudera demi mendapat kehidupan.