Lihat ke Halaman Asli

Nala Widya Aprelia

Mahasiswa UIN Maliki Malang

Membangun Generasi Emas: Upaya KKM UIN Malang dalam Pencegahan Kenakalan Remaja di SMPN 4 Singosari Satu Atap

Diperbarui: 26 Januari 2025   08:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Panitia

Usia pencarian jati diri tiap orang terjadi di masa remaja. Tahap ingin mengenal diri sendiri dan keinginan untuk mencoba berbagai hal. Remaja yang dimaksud berusia 10-19 tahun. Di usia ini terdapat berbagai macam gejolak emosi dan permasalahan yang timbul. Jika tidak disikapi dengan bijak maka hal tersebut akan merugikan baik diri sendiri bahkan orang lain. Oleh karenanya, Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Reguler UIN Maulana Malik Ibrahim Malang berkesempatan untuk menyelenggarakan program kerja sosialisasi pencegahan kenakalan remaja sebagai bentuk perhatian serta imbauan untuk para adik-adik sehingga mengenal dan perbuatan kenakalan tersebut bisa dihindari.

Sosialisasi Pencegahan Kenakalan Remaja dilaksanakan pada hari Kamis, 23 Januari 2025. Acara tersebut merupakan bentuk progam kerja gabungan dari 3 kelompok KKM yang ada di Desa Wonorejo. Sosialisasi dihadiri oleh siswa-siswi kelas 8 SMPN 4 Singosari Satu Atap dengan total 29 siswa yang hadir, dengan mengusung tema "Mewujudkan Generasi Emas Anti Kenakalan Remaja, Siap Berkontribusi Untuk Negeri". Pemateri yang didatangkan untuk mengisi acara tersebut yakni Dicky Wicaksono yang merupakan Duta Genre Kabupaten Malang 2021.

Acara sosialisasi dimulai pukul 10.00 WIB diawali dengan pembukaan oleh pembawa acara, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Quran. Sesi selanjutnya yakni sambutan-sambutan oleh ketua panitia, Dosen Pembimbing Lapangan, serta perwakilan guru kelas 8 SMPN 4 Singosari Satu Atap. Memasuki acara inti yakni penyampaian materi berupa pengenalan kenakalan remaja, faktor penyebab, hingga cara mengatasi kenakalan tersebut.

Kenakalan remaja merupakan tindakan dan perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dan dilakukan oleh remaja. Contoh dari kenakalan remaja tesebut berupa tawuran, pergi tanpa pamit, berkelahi, bolos sekolah, mencuri, menonton video porno, mabuk-mabukan, bahkan lebih parahya jika sudah ditahap mengonsumsi obat-obatan terlarang. Perbuatan tersebut terjadi dikarenakan beberapa alasan yang mendasari, diantaranya berasal dari pribadi karena tidak bisa mengendalikan diri untuk menghindari perilaku nakal, kemudian terdapat pengaruh pola asuh orang tua, hingga lingkungan sekitar atau pergaulan.

Cara mengatasi kenakalan remaja yang juga menjawab pertanyaan dari siswa-siswi sehingga dapat disimpulkan beberapa cara yang dapat dilakukan yakni berupa ajakan diskusi mengenai aturan dan konsekuensi, mengetahui alasan penyebab mereka melakukan hal tersebut bukan sebaliknya menghakimi, serta luangkan waktu untuk mendengarkan cerita karena terkadang di masa usia remaja membutuhkan tempat cerita, bukan solusi ataupun penilaian sepihak dari permasalahan yang dialami. Terakhir, tidak kalah pentingnya yakni menghindari pertemanan ataupun lingkungan yang memberikan pengaruh tidak baik.

Diharapkan dari acara sosialisasi tersebut dapat memberikan pembelajaran penting berupa wawasan baru yang mampu memahamkan mereka terkait kenakalan remaja sehingga tidak hanya dari siswa-siswi SMPN 4 Singosari Satu Atap namun juga memberikan pengaruh positif untuk teman sebaya lainnya. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline