Lihat ke Halaman Asli

Sukses Digelar, Festival Komukino Ke-10 'Jateng Bungah' Hadirkan Pesona Budaya dan Kreativitas Di Universitas Semarang

Diperbarui: 22 Desember 2024   10:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Opening Acara 10th Festival Komukino ‘Jateng Bungah’ di Auditorium Ir. Widjatmoko Universitas Semarang (19/12/24). (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Semarang, 19 Desember 2024 – Universitas Semarang (USM) kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian budaya melalui pelaksanaan Festival Komukino ke-10 yang bertajuk “Jateng Bungah”. Acara ini diselenggarakan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) USM dan bertempat di Auditorium Ir. Widjatmoko serta Auditorium Prof. Muladi Gedung Menara USM.  

Acara ini menjadi perayaan budaya Jawa Tengah yang memadukan keindahan tradisi, eksplorasi seni kontemporer, dan kreativitas generasi muda dalam satu rangkaian kegiatan yang berlangsung sejak pagi hingga malam hari.  

Acara ini dibuka secara resmi oleh perwakilan Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah, Farid Ali Ikhwan, S.STP., M.Si., yang memberikan apresiasi atas inisiatif para mahasiswa. Ia menegaskan bahwa festival seperti ini tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa dalam berorganisasi dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan dunia kerja.  

Sejak pembukaan, pengunjung disambut dengan atmosfer yang penuh warna dan semangat kebersamaan. Penampilan seni tradisional menjadi daya tarik utama, menampilkan tarian khas dari berbagai daerah seperti Banyumas, Surakarta, Pati, dan Pekalongan. Setiap pertunjukan membawakan cerita yang sarat makna, memamerkan keragaman budaya yang menjadi identitas kuat Jawa Tengah.  

Selain seni pertunjukan, pengunjung dimanjakan dengan festival kuliner yang menyajikan ragam hidangan khas daerah. Area ini menjadi salah satu favorit pengunjung, menghadirkan cita rasa autentik yang membangkitkan kenangan akan tradisi kuliner Jawa Tengah.  

Ketua panitia, Daniel Kukuh Wibisono, menjelaskan bahwa festival ini menjadi aplikasi nyata dari pembelajaran yang diterima mahasiswa selama perkuliahan. “Kami berharap melalui kegiatan ini, masyarakat, khususnya generasi muda, semakin sadar akan pentingnya melestarikan budaya Jawa Tengah. Festival ini adalah salah satu upaya kami untuk menjembatani tradisi dengan modernitas,” ungkapnya.  

Puncak acara dimeriahkan dengan pemberian Komukino Award, sebuah penghargaan khusus yang diberikan kepada individu dan komunitas yang telah berkontribusi dalam pelestarian budaya dan seni. Momen ini menjadi simbol apresiasi terhadap perjuangan menjaga nilai-nilai tradisi di tengah arus modernisasi.

Sementara itu, Wakil Dekan I FTIK USM, Fajriannoor Fanani, S.Sos., M.I.Kom., mengungkapkan rasa bangganya terhadap keberhasilan acara ini. “Meskipun sempat vakum karena pandemi, Festival Komukino kembali dengan semangat baru. Ini membuktikan bahwa mahasiswa kita mampu beradaptasi dan tetap konsisten mendukung pelestarian budaya lokal,” ujarnya.  

Hingga penutupan, suasana penuh kegembiraan terasa di setiap sudut acara, ditutup dengan flashmob yang melibatkan seluruh kru dan pengunjung. Festival Komukino ke-10 tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga pengingat akan pentingnya menjaga identitas budaya di tengah perubahan zaman.  

Festival Komukino ke-10 telah berhasil menciptakan kenangan manis bagi semua yang hadir. Sampai jumpa di penyelenggaraan berikutnya, dengan semangat budaya yang terus membara!  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline