Ketenagakerjaan menjadi salah satu isu hangat yang diperbincangkan di tahun politik. Angka pengangguran, jumlah lapangan kerja, hingga rumor masuknya tenaga kerja asing kerap jadi tema pemberitaan dan masih sering menjadi masalah di tanah air. Tak hanya kurangnya lapangan pekerjaan, namun kemampuan pribadi dari setiap orang juga menjadi faktor kesulitan mencari pekerjaan di Indonesia.
Ditambah lagi di masa pandemi sekarang, lowongan pekerjaan semakin sulit untuk ditemukan. Bahkan banyak dari para pekerja yang di-PHK, diberhentikan, atau mereka yang tidak di-PHK, tapi tidak kerja juga. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah iklan lowongan kerja di masa pandemi sempat anjlok hingga 75% pada April lalu. Kementerian Ketenagakerjaan menyebutkan jumlah pengangguran diestimasi dapat mencapai antara 2,9 juta hingga 5,2 juta jiwa akibat pandemi.
Kebanyakan anak muda zaman sekarang menginginkan sesuatu secara instan,Padahal, karier sebaiknya dirintis dari nol. Agak sulit untuk menumbuhkan rasa ingin mencapai impian karena pergaulan zaman sekarang yang sudah tidak lagi wajar. Selain itu, komunikasi yang baik juga tidak kalah penting untuk memudahkan mencari pekerjaan. Dengan komunikasi yang baik, penyaluran ide ataupun gagasan juga dapat tersalurkan dengan baik. Bahasa global, seperti Bahasa Inggris seharusnya sudah bukan menjadi masalah, karena anak muda zaman sekarang dituntut untuk bisa menguasai Bahasa Inggris, namun tidak sedikit dari kalangan pelajar yang masih mengabaikannya.
Rasa mudah putus asa juga menjadi alasan sulitnya mencari pekerjaan Misalnya, karena latar belakang pendidikan yang belum memenuhi standar perusahaan, seorang pencari kerja lantas memutuskan untuk menyerah pada keadaan. Kita juga harus mengingat pepatah yang berbunyi, "Orang yang sukses adalah orang yang tak kenal menyerah."
Oleh karena itu, sebagai generasi muda yang lahir di zaman teknologi modern seperti sekarang, sudah saatnya bagi kita untuk membantu pemerintah dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru guna mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Pengusaha Sandiaga Uno mendorong generasi muda atau milenial untuk menciptakan lapangan kerja bukan sebaliknya. Ditambah mencari pekerjaan di masa pandemi Covid-19 saat ini bukan perkara mudah.
