CURAH HUJAN YANG TINNGI MENJADI MALAPETAKA BANJIR BANDANG DI HUMBAHAS SUMATERA UTARA
Oleh : Najwa Tita Nurfaiza
Banjir bandang atau bisa disebut dengan air bah adalah banjir yang terjadi akibat curah hujan lebat dan dengan intensititas tinggi yang datang secara tiba -- tiba di daerah permukaan rendah akibat hujan yang datang secara terus -- menerus.
Banjir bandang yang baru saja terjadi pada hari jumat (1/12) pada pukul 21.00 WIB , di Desa Simangulampe ,Kecamatan Bakti Raja ,Kabupaten Humbang Hasundutan ( Humbahas ), Sumatra utara .
Menurut Bmkg dalam Prospek Iklim Dasarian provinsi sumatera utara dalam Analisis curah hujan pada dasaran 1 desember 2023 wilayah Sumatera utara termasuk pada kategori menengah ,BMKG sudah mengimhimbau daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi meliputi,kabupaten Asahan,Batu Bara,Dairi,Deli Serdang dan Humbahas Sumatera utara dan wilayah yang memiliki curah hujan yang sangat tinggi meliputi kabupaten Deli serdang dan Tapunuli selatan.Bencana ini ,menyebabkan kerugian materil berupa ,2 unit rumah rusak berat 1 tempat ibadah, 1 sekolah ,dan 1 puskesmas bantu ( pustu ).dan korban jiwa sebanyak 12 orang dilaporkan hilang dan 1 orang meninggal dunia akibat peristiwa ini.
Tentu saja hal ini meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi warga sekitar, di tengah kejadian ini , perlu kita sadari, apa faktor penyebab utama bencana ini .yang seharusnya hujan ini mendatangkan kebaikan tetapi malah mendatangkan malapetaka bagi warga sekitar.
Menurut M. Saparis Soedarjanto, Direktur Perencanaan dan Pengawasan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai ( DAS) ,mengatakan bahwa faktor utama penyebab banjir bandang tersebut adalah curah hujan yang tinggi pada Daerah Tangkapan Air ( DTA ) sebesar 41mm / hari yang menghasilkan debit aliran 20,3m / detik. jumlah ini melebihi kapasitas pengaliran normal di angka 2,8 m / detik.kejadian ini menggambarkan bahwa rentannya daerah ini terhadap ancaman banjir bandang saat curah hujan melampaui batas .
Namun ,terdapat faktor lain yang mengakibatkan terjadinya banjir bandang di humbahas yakni adalah kondisi aliran sungai Sibuni -- Sibuni yang meluap dengan debit limpasan melebihi kapasitas pengaliran .
Perubahan iklim juga menjadi salah faktor, karna pola cuaca yang tidak terduga , membuat curah hujan sulit untuk di prediksi ,bahwasanya jika terjadi intensitas hujan meningkat dapat menjadi perubahan iklim ini .
Selain itu, hal -- hal yang perlu diperhatikan untuk menghadapi resiko banjir bandang di masa depan adalah ,bahwa perlu adanya upaya pencegahan dan mitigasi bencana ,seperti perbaikan infrstuktur pengelolaan air ,peningkatan kapasitas saluran sungai,serta peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi banjir bandang di masa datang.
Dalam kondisi ini kerjasama antar pemerintah dan masyarkat sekitar sangat diperlukan untuk mengatasi potensi bencana yang akan datang.