Lihat ke Halaman Asli

Najwa Shahab

Mahasiswi

Pendidikan Budi Pekerti Bertransformasi, Pengaruh Gen Z dan Digitalisasi?

Diperbarui: 9 Januari 2024   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gen Z yang dikenal dengan generasi internet kerap kali sukses menjadi perhatian masyarakat. Di era digitalisasi saat ini, Gen Z tentu memiliki peran dan pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat. Mengapa demikian? Kenapa hanya Gen Z saja? Pertanyaan seperti itu kerap kali kita dengar di lingkungan sekitar. Namun, memang tak dapat dipungkiri bahwa Gen Z mengubah banyak hal, khususnya Pendidikan Budi Pekerti. Pendidikan Budi Pekerti merupakan pendidikan yang berkaitan erat dengan perbuatan atau sifat seseorang. Pendidikan Budi Pekerti yang ada sedari dulu hingga sekarang tentu berbeda. Era digitalisasi membuat masyarakat lebih "dekat" dengan handphone daripada berinteraksi dengan orang lain. Lalu apa kaitannya hal tersebut dengan Pendidikan Budi Pekerti? Norma moral yang seharusnya tertanam dalam diri seseorang kian terkikis akibat digitalisasi tersebut. Pendidikan Budi Pekerti berkaitan dengan bagaimana akhlak seseorang terbentuk. Namun, bagaimana akhlak seseorang dapat terealisasikan dengan baik kalau masyarakat nya sendiri pun bersifat individualisme?

Pendidikan Budi Pekerti merupakan hal yang esensial dalam diri seseorang. Pendidikan Budi Pekerti memberikan kesadaran tentang pentingnya nilai-nilai etika dan moral. Dapat kita lihat dalam era digitalisasi saat ini bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang menyepelekan Pendidikan Budi Pekerti. Pendidikan Budi Pekerti tak hanya berkaitan dengan moral dan sikap seseorang, tetapi juga pemahaman masyarakat Indonesia terhadap adat dan istiadat di Indonesia. Sekolah dan perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga yang bertanggung jawab dalam pembentukan moral seseorang. Ki Hadjar Dewantara, pendiri Taman Siswa menekankan betapa pentingnya Pendidikan Budi Pekerti sejak usia dini di sekolah. Pendidikan Budi Pekerti bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai berakhlak mulia melalui kejujuran, disiplin, norma, dan etika seseorang. 

Lalu apakah Pendidikan Budi Pekerti masih menjadi hal yang penting dalam era digitalisasi saat ini? Di mana masyarakat sudah lebih jauh mengetahui terkait informasi maupun pengetahuan melalui media sosial. Apakah Gen Z perlu mengesampingkan digitalisasi dan mengedepankan Pendidikan Budi Pekerti? Tentu digitalisasi dan pengaruh Gen Z terhadap Pendidikan Budi Pekerti saat ini memiliki sisi positif dan negatif nya masing-masing. Era digitalisasi merupakan salah satu hal yang tidak dapat kita hindari. Namun, hal tersebut dapat kita batasi.

Digitalisasi merupakan hal yang melekat pada Gen Z. Pengaruh digitalisasi dan Gen Z merupakan dua hal yang tidak kalah pentingnya dengan Pendidikan Budi Pekerti. Sedari dulu hingga sekarang di era digitalisasi, tentu Pendidikan Budi Pekerti menjadi salah satu hal yang harus ditanamkan dalam diri seseorang karena hal tersebut berkaitan dengan moral. Informasi yang tidak terbatas dari media sosial pun dapat memengaruhi moral seseorang. Ketika Gen Z menerima banyak sumber informasi dari media sosial dan ketika hal tersebut bukanlah hal yang positif maka dapat menjadi boomerang bagi Gen Z. Hal tersebut dapat pula menimbulkan perkelahian, dan berakibat terjadinya perang media sosial. Contoh lain dapat kita lihat dari bagaimana masyarakat, khususnya Generasi Z yang tidak tahu-menahu tentang budaya lokal dan membuat Pendidikan Budi Pekerti pun semakin terkikis.

Gen Z adalah generasi yang pertama kali terkena dampak besar dari revolusi digital. Jadi, tak dapat dipungkiri bahwa keterkaitan Gen Z, Digitalisasi, dan Pendidikan Budi Pekerti merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan. Pendidikan Budi Pekerti saat ini tentu belum bertransformasi dengan sempurna, mengingat era digital yang berkembang pesat terus menerus. Kita sebagai generasi muda memiliki peran penting terhadap Perubahan Pendidikan Budi Pekerti saat ini. Terlepas dari pengaruh digitalisasi, jika media sosial dapat digunakan lebih bijak lagi maka dapat membantu Pendidikan Budi Pekerti yang lebih baik lagi. Dengan informasi yang dapat dijangkau lebih mudah dan cepat melalui internet, membuat masyarakat dapat mencari tahu lebih dalam terkait pentingnya Pendidikan Budi Pekerti dan bagaimana cara mengatasi perubahan Pendidikan Budi Pekerti.

Dipaparkan dalam kalimat di atas bahwa Pendidikan Budi Pekerti belum bertransformasi dengan sempurna. Namun, kedudukan Pendidikan Budi Pekerti saat ini pun tidak terlalu buruk dan dapat bertransformasi dengan cukup baik, mengingat banyak masyarakat yang terbantu dengan adanya media sosial di era digitalisasi saat ini. Di mana masyarakat dapat lebih mudah mengakses terkait Pendidikan Budi Pekerti, seperti budaya lokal di Indonesia, pendidikan di Indonesia, hingga moral yang baik dan benar. Maka dari itu, dengan era digitalisasi saat ini dan Para Generasi Z yang telah memengaruhi pendidikan dengan penguasaan mereka terhadap teknologi, membuat Pendidikan Budi Pekerti pun perlahan dapat bertransformasi dengan sempurna, yang tentunya tetap diikuti dengan penyaringan informasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline