Lihat ke Halaman Asli

Zainka.. (Pt1)

Diperbarui: 19 Mei 2024   20:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   Ai

              "мама! Папа!"              

              *Ibu! Ayah!*

              Aku menggunakan seluruh sisa kekuatanku untuk berteriak mencari ibu dan ayah. Entah berada di mana diriku sekarang. Yang kulihat hanyalah pepohonan dan jalanan yang tertutup oleh salju yang terhias dengan cairan merah kental yang menetes dari tubuhku. Aku terluka cukup parah karena aku diculik dan memberontak. 

Namun, jika aku tidak memberontak, maka bukan hanya luka yang kudapat, mungkin nyawaku sudah hilang di waktu ini juga. Tiba-tiba aku mendengar dan menyadari sebuah pergerakan di sebuah semak-semak. Tubuhku gemetar, aku tidak mau bertemu dengan pria-pria itu lagi. Aku hanya terdiam dan menangis tanpa suara. 

Jika itu bukanlah pria-pria tadi, bisa jadi itu adalah beruang liar yang akan menerkamku. Aku pun berjalan mundur secara perlahan. Aku pun terjatuh karena tersandung sebuah ranting pohon yang terpendam di salju. Aku pun hanya bisa menutupi kedua mataku menggunakan tanganku. Sekilas tubuhku bergemetar dengan sangat hebat menyadari suara-suara itu menjadi semakin dekat.

              "Я не кхочу здесь умирать! Я все ыеще кхочу жить нормальноы жизньыу!"
              *Aku tidak mau mati di sini! Aku ingin hidup dengan normal!*

              Aku pun menunggu dan menunggu. Suara itu tiba-tiba hilang, aku pun terkejut menyadari hilangnya suara dari semak-semak. Aku bergerak maju mendekati semak-semak itu untuk melihat sebenarnya apa yang ada di dalam sana. Perlahan-lahan kuberanikan diriku untuk memeriksa semak itu. Aku adalah anak yang pemberani! Kenapa aku takut untuk memeriksanya! Aku pun mulai menghitung mundur. Tiga... dua.. sa-

              Seketika tubuhku terdiam ketakutan dan kembali gemetar. Ada sesuatu yang meloncat ke tubuhku dan mendorongku jatuh ke belakang. Tapi, kenapa sama sekali tidak terasa beban di atas tubuhku, apa yang sebenarnya mendorongku jatuh. Aku pun membuka mataku perlahan. Semoga ini bukanlah anak beruang!

              "заинка?"
              *Kelinci?*

              Ternyata ada seekor kelinci kecil berwarna hitam yang duduk dengan tenang di atas tubuhku. Apa yang kelinci kecil ini lakukan di sini? Aku pun bangkit dari posisi tertidurku. Aku melihat daerah sekitarku karena was-was. Untung saja tidak ada orang yang mengawasiku, jadi aku bisa membawa kelinci ini untuk pergi.

              "где твой хозяин заинка?"
              *Dimana pemilikmu?*

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline