Hah... males banget harus ikut kelas tambahan, harus banget nih? Apa Aku kabur aja terus jajan ya? Tapi kok Aku mager juga putar balik, atau Aku ikut aja? Tau ah! Males mikir juga!
Eh, kok ada sepatu selain sepatunya kakak pembina? Sepatunya siapa ini? Kalau dipikir-pikir, kalau ini punya kakak Pembina satunya apa ga kekecilan? Apa jangan-jangan ada kakel yang ikutan ikut pembinaan ini? Tapi siapa? Hmm... Jangan bilang... Ga ga ga.. Semoga tidak..
Sial....
Yaps, ternyata kakel itu adalah kakel yang baru saja kutemui beberapa hari yang lalu. Harus banget sih ketemu dia lagi. Masalahnya dia lah orang pertama yang bisa membuat hatiku tidak tenang dan berdebar kencang di sekolah ini.
Kini Aku duduk... di seberangnya. Aku tidak mau melihat wajahnya, jadi Aku berusaha memfokuskan pandanganku ke arah papan dan tidak menghiraukannya. Entah kenapa semakin Aku berusaha fokus, semakin juga aku ingin menoleh dan melihatnya. Apalagi para lelaki ramai berbincang dengannya.
Aaaa! Aku ingin sekali menoleh dan melihat senyuman yang selalu terukir di bibir dan terlukis di kanvas wajahnya. Senyumannya itu selalu tergambar di dalam benakku. Setiapku memejamkan mataku terlihat wajahnya yang menghantuiku dengan senyumannya. Ketika Aku sedang melamun, dia lah yang terlintas di pikiranku layaknya hantu yang merasuki orang-orang.
Aku adalah orang yang mudah marah. Banyak sekali hal yang dapat membuat hatiku goyah. Namun tidak ada yang dapat membuat hatiku goyah selain senyumannya itu!
...
Dan senyumannya itu lah salah satu hal yang dapat membuatku bertahan hingga kini...
AKU INI KAGUM ATAU CINTA SIH? (Pt2)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H