Lihat ke Halaman Asli

Najwa Rizqiyah

Mahasiswa aktif semester 4 di IAIN Syekh Nurjati Cirebon (UIN SCC)

Potret Ayu Alfiah Jonas: Penulis Keren Asal Cirebon

Diperbarui: 22 Juni 2024   14:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi

Di tengah ramainya dunia literasi Indonesia, nama Ayu Alfiah Jonas patut diperhitungkan. Penulis asal Cirebon ini telah membuktikan dirinya sebagai salah satu penulis berbakat yang pantas diakui.

Karyanya yang banyak mengangkat isu-isu sosial dan kesetaraan gender, ditulis dengan gaya yang menarik namun mendalam, mengajak pembaca untuk merenungi berbagai persoalan yang ada di masyarakat.

Ayu Alfiah Jonas tidak hanya dikenal sebagai penulis, tetapi juga sebagai seorang editor dengan pengalaman lebih dari 8 tahun di bidang creative writing. Ia telah menulis dan mengedit buku-buku fiksi dan nonfiksi yang tersebar di berbagai penerbit. Tema kepenulisannya meliputi filsafat, feminisme, dan isu-isu hak asasi manusia, yang menjadikan karyanya memiliki kedalaman dan makna.

Ayu adalah alumunus filsafat di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang lulus pada 2021. Pendidikan di bidang filsafat ini menjadi landasan kuat bagi pemikiran kritisnya dalam menulis.

Sejak awal kariernya, Ayu telah menghasilkan sejumlah karya yang mencuri perhatian pembaca. Beberapa buku terbitannya antara lain Sebuah Kencan yang Baik (2017), Pelagra (2019), Kisah Makhluk Berpikir (2023), dan Perempuan: Agama, Stigma, dan Cita Cita (2024).

Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi

Elza Aulia Belliani, seorang pembaca buku pertama Ayu, Sebuah Kencan yang Baik, memberikan tanggapannya. Elza mengatakan, "Dalam buku karya Mbak Ayu yang saya baca, gaya bahasanya sering kali tidak langsung menuju ke makna aslinya. Awalnya saya sering merasa bingung sama apa maksud yang ingin disampaikan, tapi setelah mencoba memahami lagi, saya justru merasa takjub dengan bagaimana penulis mampu mengemas ide-idenya dengan sedemikian rupa. Nah, hal ini membuat saya sangat tertarik karena penyampaiannya yang berbeda dan unik. Saya berpikir bahwa Mbak Ayu memiliki pengetahuan yang luas dan juga banyak pengalaman, sehingga tercermin dalam cara penulisannya. Karenanya, saya merasa sangat termotivasi untuk mengeksplorasi lebih banyak hal".

Pernyataan ini menggambarkan bagaimana Ayu berhasil memikat pembaca dengan gaya penulisannya yang unik dan mendalam, memberikan wawasan baru bagi para pembacanya. Testimoni dari Elza menunjukkan dampak positif karya Ayu dalam menginspirasi dan mendorong pembaca untuk berpikir lebih kritis serta mendalami isu-isu yang diangkat.

Setiap penulis memiliki inspirasi yang membentuk gaya dan pemikirannya. Bagi Ayu, sosok Radhar Panca Dahana adalah sumber inspirasi terbesar. "Inspirasi tentu banyak sekali, tapi yang paling berkesan adalah Radhar Panca Dahana, karena beliau secara tidak langsung telah membimbing perkembangan pemikiran atau pengembaraan intelektual saya yang dapat dilacak dalam tulisan-tulisan saya baik yang fiksi maupun nonfiksi. 

Saya juga terpapar filsafat, banyak ide tulisan terpengaruh filsuf seperti Jacques Derrida dan Jean-Paul Sartre. Untuk sastra internasional, saya menyukai tulisan-tulisan Yasunari Kawabata," tegasnya.

Menulis tentang isu-isu sosial dan kesetaraan gender tidaklah mudah apalagi di Indonesia. Ayu seringkali harus berhadapan dengan pandangan masyarakat yang kontra terhadap ide-idenya. "Tantangan terbesar yaitu menghadapi pandangan masyarakat yang kontra terhadap ide-ide tulisan. Saya sering mendapat nyinyiran dan sering dibully hanya karena punya pemikiran yang berbeda dengan kebanyakan orang. Tantangan tersebut justru menjadi kekuatan agar terus konsisten menulis," kata dia. Tantangan-tantangan ini justru menguatkan tekad Ayu untuk terus berkarya dan menyuarakan isu-isu penting melalui tulisan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline