Lihat ke Halaman Asli

Najwa Nayla

Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Purwakarta

Bale Panyawangan Diorama Nusantara: Menelusuri Jejak Sejarah Indonesia dalam Miniatur Unik di Purwakarta

Diperbarui: 19 Desember 2024   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bale Panyawangan Diorama Nusantara Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat

Purwakarta – Terletak di jantung Purwakarta, Bale Panyawangan Diorama Nusantara menjadi destinasi wisata edukasi yang tidak hanya menarik, tetapi juga menginspirasi. Sejak diresmikan pada 15 Maret 2017, museum ini mengusung konsep “miniatur Indonesia kecil” yang menggambarkan kekayaan sejarah dan budaya Nusantara dalam bentuk diorama dan arsip digital.  (selasa, 10/12/24)


Menurut Fairuz HMP, S.Pd., M.Pd., museum ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar sejarah yang menyenangkan dan relevan dengan zaman modern. Arsip digital yang disajikan, seperti buku-buku elektronik dan display interaktif, menjadi magnet utama bagi pengunjung. 

“Koleksi arsip statis ini kami kemas dalam format digital agar lebih mudah diakses oleh generasi muda dan masyarakat umum.”, ujarnya.  

Museum ini memiliki misi besar, yaitu memperkenalkan sejarah Indonesia kepada pelajar dan masyarakat Purwakarta secara khusus. Sebagai wisata edukasi, Bale Panyawangan menargetkan pengunjung dari kalangan pelajar untuk memperdalam pemahaman mereka tentang perjalanan bangsa. Tidak hanya itu, promosi aktif melalui media sosial seperti pada akun Instagram @balepanyawangandiorama dan Facebook  @Bale Panyawangan Diorama juga menjadi langkah strategis untuk menarik perhatian generasi muda di era digital.  

Tampilan buku elektronik didalam bale panyawangan diorama nusantara

Tema besar museum ini, yaitu Nusantara, diilhami oleh visi Kang Dedi Mulyadi, mantan Bupati Purwakarta. Beliau ingin menghadirkan konsep miniatur Indonesia agar masyarakat lokal dapat “berkeliling Nusantara” dan merasakan keberagaman budaya dari Sabang hingga Merauke dalam satu tempat. Fairuz menambahkan bahwa museum ini berbeda dari kebanyakan museum lainnya, karena tidak hanya fokus pada sejarah lokal, tetapi mencakup seluruh Indonesia.  


“Kalau museum daerah biasanya hanya menceritakan sejarah daerahnya masing-masing, di sini kami menjelaskan sejarah Nusantara secara utuh.”, ujarnya. 

Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa Bale Panyawangan menarik perhatian wisatawan dari berbagai kalangan.   Museum ini juga menjadi saksi berbagai kunjungan penting. Dalam perjalanannya, Bale Panyawangan telah menerima tamu-tamu istimewa seperti Luhut Binsar Pandjaitan saat menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Arief Yahya Menteri Pariwisata, Ma’ruf Amin (sebelum menjadi Wakil Presiden), hingga tokoh-tokoh seperti Hari Tanoesoedibjo dan Hashim Sujono Djojohadikusumo, adik Prabowo Subianto. Tidak hanya tokoh nasional, wisatawan asing juga pernah berkunjung ke museum ini, terutama saat acara-acara khusus yang digagas oleh Kang Dedi Mulyadi.  

Tampilan patung didalam Bale Panyawangan Diorama Nusantara

Daya tarik Bale Panyawangan tidak hanya pada diorama dan arsipnya, tetapi juga pada cara museum ini memanfaatkan teknologi digital untuk menjangkau generasi muda. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline