Lihat ke Halaman Asli

Mata Sehat, Hidup Bahagia: Tips Sederhana untuk Merawat Mata dengan Baik

Diperbarui: 25 Juni 2024   13:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://th.bing.com/th/id/OIP.fDaXBOTNiPiiwxXQ8PpTUAHaEg?rs=1&pid=ImgDetMain

Pendahuluan 

Mata adalah salah satu anugerah terindah yang diberikan kepada manusia dan penting dalam setiap aspek kehidupan kita. Dari menikmati keindahan alam hingga membaca buku favorit, mata kita terhubung dengan dunia sekitar. Namun sering kali beberapa orang melupakan pentingnya menjaga kesehatan mata. Padahal, kebiasaan sehari-hari seperti menatap layar gadget, hingga hobi membaca di kegelapan dapat membahayakan kesehatan mata. Jika dibiarkan terus, bukannya tidak mungkin, lama kelamaan kemampuan penglihatan akan  menurun. Terbayangkah betapa merepotkannya kehidupan sehari-hari tanpa kemampuan melihat dengan jelas. Paparan berlebihan terhadap layar, stres, dan kekurangan nutrisi dapat merusak penglihatan, meningkatkan risiko penyakit mata, dan mengganggu kenyamanan sehari-hari. Begitu banyak aspek kehidupan yang tergantung pada kemampuan mata yang baik. Merawat mata dengan baik tidak selalu memerlukan banyak usaha atau perubahan gaya hidup yang besar. Di sisi lain, banyak juga tips sederhana yang bisa kita gunakan untuk menjaga kesehatan mata. Dengan mengikuti tindakan pencegahan sederhana, kita dapat melindungi mata dari berbagai penyakit dan penyakit yang dapat memperpendek umur. Mari kita jelajahi bagaimana perawatan mata yang tepat dapat berkontribusi pada kebahagiaan dan kesejahteraan kita, serta beberapa tips praktis yang dapat kita mulai terapkan hari ini untuk menjaga kesehatan mata.

Permasalahan 

Indonesia menghadapi permasalahan besar dalam hal kesehatan mata. Data terakhir menunjukkan bahwa Pada tahun 2024, jumlah penderita penyakit mata di Indonesia diperkirakan berjumlah sekitar 8 juta orang, dimana 1,6 juta orang akan mengalami kebutaan dan 6,4 juta orang mengalami gangguan penglihatan sebagian atau berat. Katarak menjadi penyebab kebutaan utama, dengan 81,2% kasus kebutaan disebabkan oleh katarak. Glaukoma dan gangguan refraksi juga menjadi penyebab kebutaan lainnya.

  • Katarak 

Katarak adalah perubahan pada lensa mata yang sebelumnya jernih dan transparan menjadi keruh. Katarak membuat penderita tidak dapat melihat dengan jelas karena lensa yang keruh mengakibatkan cahaya sulit mencapai retina sehingga menyebabkan gambaran kabur pada retina. Faktanya, jumlah penderita katarak di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara dan ketiga di dunia. Data penelitian menunjukkan bahwa angka kebutaan di Indonesia adalah 1,5% dari jumlah penduduk. dengan 81,2% kasus kebutaan disebabkan oleh katarak. Menurut data terakhir Perhipunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) pada tahun 2017, menyebut sekitar 8 juta orang menderita gangguan penglihatan dan terdapat 1,6 juta kasus kebutaan.

  • Glaukoma

Glaukoma adalah kerusakan pada saraf mata akibat tingginya tekanan di dalam bola mata. Kondisi ini ditandai dengan sakit mata, mata merah, penglihatan kabur, serta mual dan muntah. Glaukoma perlu segera ditangani untuk mencegah kebutaan. Glaukoma sendiri adalah penyebab kebutaan kedua teratas setelah katarak. Menurut informasi WHO pada Hari Penglihatan Sedunia 2019, sekitar 2,2 miliar orang di seluruh dunia mengalami gangguan penglihatan, dan 50% diantaranya mengalami kebutaan total. Indonesia  merupakan negara dengan jumlah penderita gangguan penglihatan terbesar ketiga di dunia setelah India dan China.

  • Gangguan Refraksi

Gangguan refraksi adalah ketidakmampuan mata memfokuskan cahaya secara akurat pada retina, yang umumnya berkaitan dengan kelainan bentuk pada bola mata. Gangguan Refraksi adalah penyebab lain kebutaan, dengan 0,13% kasus kebutaan terjadi akibat Gangguan Refraksi.

  • Gangguan Retina

sakit mata yang menyerang retina dan menyebabkan penglihatan penderitanya terganggu. Penyakit retina menimbulkan gangguan penglihatan, seperti pandangan kabur, pandangan bergaris, bahkan hingga kehilangan penglihatan.  Gangguan Retina adalah penyebab kebutaan lainnya, dengan 0,13% kebutaan disebabkan oleh Gangguan Retina.

  • Kebutaan

Kebutaan adalah ketidakmampuan seseorang untuk melihat apapun, bahkan untuk melihat cahaya. Di Indonesia, kebutaan mencapai 1,5% dari populasi penduduk Indonesia. Di Indonesia, 80% orang yang mengalami gangguan penglihatan seharusnya masih bisa untuk ditangani, 1,6 juta menderita kebutaan dan 6,4 juta menderita gangguan penglihatan sedang dan berat.

Dengan demikian, pada tahun 2024, jumlah penderita penyakit mata di Indonesia diperkirakan sebanyak 8 juta orang, dengan kasus kebutaan sebanyak 1,6 juta orang, dan penderita gangguan penglihatan sedang dan berat sebanyak 6,4 juta orang. Katarak dan glaukoma merupakan dua penyebab utama kebutaan di Indonesia.

Tujuan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline