Lihat ke Halaman Asli

Najwa Hermawan Putri

Mahasiswa STIKes Mitra Keluarga

Tanaman untuk Menurunkan Kadar Glukosa pada Pasien Diabetes Melitus

Diperbarui: 26 Juli 2024   19:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Menurut WHO Diabetes merupakan masalah kesehatan global yang serius, terutama di negara berkembang. Penyakit ini menyebabkan penderitaan yang berkepanjangan dan kematian dini bagi jutaan orang. Peningkatan kasus diabetes yang drastis menuntut perhatian serius dari seluruh dunia untuk mencegah dan mengendalikan penyakit ini. Sekitar 422 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes, mayoritas tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah, dan 1,5 juta kematian disebabkan langsung oleh diabetes setiap tahunnya. Baik jumlah kasus maupun prevalensi diabetes terus meningkat selama beberapa dekade
terakhir. Menurut Kemenkes (2022) Diabetes melitus merupakan penyakit kronis di mana kadar gula darah terlalu tinggi karena tubuh tidak bisa memproses gula dengan baik. Ini terjadi karena tubuh kekurangan insulin atau tidak bisa menggunakan insulin secara efektif. Penyakit ini dipengaruhi oleh faktor keturunan dan gaya hidup. Jika tidak dikontrol, diabetes bisa menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan berbagai komplikasi lainnya. Wanita lebih berisiko daripada laki-laki mengidap diabetes karena secara fisik wanita memiliki peluang peningkatan indeks masa tubuh yang lebih besar.


Penderita diabetes mellitus seringkali mengalami berbagai gejala yang dapat mengganggu kualitas hidup mereka. Gejala-gejala ini dapat dikategorikan menjadi dua kelompok utama, yaitu gejala akut dan kronis. Gejala akut diabetes, yang biasanya muncul secara tiba-tiba, ditandai oleh peningkatan nafsu makan yang signifikan meskipun berat badan justru menurun drastis. Selain itu, penderita juga sering merasa sangat haus sehingga sering buang air kecil, bahkan di malam hari. Kondisi ini dikenal sebagai polifagia, polidipsia, dan poliuria. Sebaliknya, gejala kronis diabetes cenderung berkembang secara perlahan dan dapat berdampak pada berbagai organ tubuh. Beberapa gejala kronis yang sering dialami meliputi gangguan saraf yang menyebabkan kesemutan, rasa terbakar, kebas, dan kram pada tangan dan kaki. Selain itu, penderita juga mungkin mengalami kelelahan kronis, gangguan penglihatan, masalah gigi, dan gangguan fungsi seksual. Pada wanita hamil dengan diabetes, risiko keguguran atau kematian janin juga meningkat (Kemenkes, 2022).


Diabetes terbagi menjadi dua yaitu diabetes tipe 1 yang disebabkan oleh Sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas. Sel-sel ini disebut sel beta. Akibatnya, pankreas tidak dapat memproduksi insulin yang cukup. Dan diabetes tipe 2 yang disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan gaya hidup tidak sehat, seperti obesitas, kurang olahraga, dan pola makan yang buruk. Tubuh menjadi resisten terhadap insulin, sehingga insulin yang diproduksi tidak bekerja secara efektif.


Menurut Maryani dkk. (2020), sekitar 90% tumbuhan obat di Asia dapat ditemukan di Indonesia. Potensi ini telah melahirkan berbagai produk herbal, namun belum semua produk tersebut melalui uji klinis yang memadai. Produk seperti jamu, yang seringkali dibuat secara tradisional (Maretta dkk., 2021), menjadi contoh produk herbal yang belum terstandarisasi. Walaupun tanaman obat umumnya dianggap aman dan memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan obat kimia, penggunaannya tetap harus hati-hati dan memperhatikan dosis yang tepat. Sayangnya, kurangnya perhatian pemerintah terhadap pengembangan tanaman obat menyebabkan pengetahuan masyarakat tentang tanaman obat semakin memudar. Salah satu manfaat dari tanaman herbal adalah untuk menurunkan kadar gula darah bagi penderita diabetes melitus, tanaman yang dapat menurunkan kadar gula pada penderita
diabetes melitus adalah :


1. Daun Jambu Biji
Kandungan senyawa aktif seperti karbohidrat, vitamin C, dan flavonoid diyakini dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Daun jambu biji digunakan untuk pengobatan tradisional yang berguna mengatasi berbagai penyakit, termasuk diabetes. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun jambu biji dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin.


2. Pare
Pare mengandung charantin yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah dengan meningkatkan produksi insulin. Tanaman ini juga memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi.


3. Lidah Buaya
Lidah buaya mengandung senyawa aktif yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan regenerasi sel.


4. Kayu Manis
Kayu manis mengandung senyawa cinnamaldehyde yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin. Kayu manis juga memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline