Lihat ke Halaman Asli

Najwa Aulia Syihab

Mahasiswa/ UIN Raden Mas Said Surakarta

Tempat Ibadah Dijadikan Wisata, Bolehkah?

Diperbarui: 15 Mei 2023   19:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Melihat fenomena yang banyak terjadi sekarang, ketika banyak tempat ibadah yang bukan hanya ditujukan menjadi tempat ibadah saja melainkan sebagai objek wisata. Terlebih lagi dapat dilihat di indonesia sendiri banyak masjid yang dibangun salah satu tujuannya digunakan untuk objek wisata. 

Kini banyak terlihat, manusia berbondong-bondong mengunjungi masjid-masjid megah nan mewah bukan untuk menunaikan salat berjamaah atau menimba ilmu agama, namun lebih banyak untuk sekedar berjalan-jalan mengagumi keindahan arsitektur dan kemewahan fasilitas masjid. Tak sedikit orang yang hanya ingin melakukan swafoto dan mengabadikan momen di sana dan menyampingkan ibadah selayaknya masjid itu dipergunakan.

Ibnu Mas’ud berkata bahwasannya Rasulullah Saw. bersabda:

“Sesungguhnya salah satu tanda kiamat adalah bila masjid-masjid dianggap sebagai jalanan.”

Hadist lain yang menjelaskan hal yang sama yaitu 

Rasulullah SAW bersabda;

“ Diantara tanda kiamat adalah bahwa manusia saling membanggakan dalam keindahan masjid.” (HR Ahmad, An-Nasa’idan Ibnu Hibban). 

Hal ini menunjukan bahwa Rasulullah Saw. telah memberikan peringatan kepada kita bahwa salah satu tanda kiamat adalah menjadikan masjid, tanpa menjalankan fungsinya sebagai tempat ibadah. Terkadang pula kedatangan para wisatawan bukan untuk mengagumi kekuasaan Allah melainkan kagum kepada arsitek dan perancang masjid yang dibangun. Mereka mengunjungi tempat tersebut hanya untuk dipamerkan di media sosial semata dan karena kepopuleran dari indahnya masjid tersebut. 

Hal pertama yang dilakukan para wisatawan itu bukan melakukan shalat sunnah dua rakaat tahiyyatul masjid, melainkan  mengeluarkan kamera digital mereka untuk mengabadikan seluruh masjid dan berpose di berbagai sudut masjid.

Pada dasarnya hal tersebut sudah melenceng dari fungsi masjid itu sendiri yaitu sebagai tempat untuk beribadah (shalat dan dzikir) kepada-Nya. Sehingga orang-orang yang mendatanginya adalah mereka yang memiliki kerinduan kepada Allah Swt. dan melampiaskan kerinduannya dalam bentuk sujud dan ruku.

Banyaknya wisatawan juga dapat mengganggu kekhusukan ibadah yang ada di dalam masjid. Karena tidak semua pengunjung memiliki kesadaran memperhatikan peraturan yang ada dalam tempat ibadah tersebut. Sehingga membuat masyarakat yang benar benar ingin menjalankan ibadah disana merasa kurang nyaman karena para wisatawan yang meluap terkesan mengganggu kegiatan ibadah dan kegiatan keagamaan yang ada di masjid tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline