Lihat ke Halaman Asli

Tradisi Pasar Bandeng di Gresik

Diperbarui: 11 November 2022   00:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kabupaten Gresik merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang memiliki beberapa identitas, seperti tradisi dan juga makanan khas. pada dasarnya Kabupaten Gresik terkenal sebagai Kota Pudak. Pudak merupakan makanan khas dari Kabupaten Gresik yang terbut dari tepung beras yang dicampur dengan beberapa adonan lain. 

Namun, selain terkenl dengan jajanan yang bernama Pudak, Kabupaten Gresik juga memiliki identitas lain yang juga sudah dikenal banyak orang, bahkan oleh beberapa Pejabat. Identitas lain tersebut yaitu tradisi Lelang Bandeng. Yang setiap tahunnya selalu dilestarikan oleh penduduk Gresik. Tradisi ini dilestarikan bukan hanya untuk sekedar melestarikan tradisi tetapi juga berdampak pada perekonomian kabupaten Gresik.

Tradisi pasar bandeng ini merupakan tradisi turun-temurun yang pertama kali dilakukan oleh Sunan Giri dengan tujuan untuk mengangkat perekonomian rakyat setempat dengan melihat wilayah kota Gresik yang bagus untuk pertambakan. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan dalam pertambakan, dan pasar bandeng ini cocok sebagai solusi. Dengan adanya hal itu juga masyarakat jadi lebih bersemangat dan tekun dalam pekerjaannya.

Tradisi pasar bandeng di kota Gresik merupakan tradisi yang dilakukan untuk menyambut hari raya idul fitri. Dimana tradisi ini dilakukan pada dua malam terakhir sebelum malam takbiran dengan tujuan untuk menyambut malam takbiran atau untuk memeriahkan hari kemenangan agama islam. Pasar bandeng dilakukan sebagai wujud rasa syukur atas keberhasilan dalam menjalankan ibadah puasa, sekaligus menunjukkan kepiawaian dalam bidang pertambakan ikan bandeng dan juga untuk mengingat adat dan melestarikan budaya agar tidak punah.

Tradisi pasar bandeng ini merupakan identitas nasional mengapa begitu? Karena pasar bandeng ini adalah suatu kebiasaan atau adat yang selalu dijalankan oleh masyarakat gresik. Yang dimana adat istiadat sendiri termasuk kedalam identitas nasional, jadi pasar bandeng ini juga termasuk dalam identitas nasional. 

Seperti yang sudah dijelaskan diatas tradisi ini dijalankan bukan hanya untuk melestarikan tradisi saja tetapi juga untuk mengangkat perekonomian masyarakat Gresik dan juga dengan adanya pasar bandeng ini menjadikan penadapatan masyarakat bertambah dan kehidupan masyarakat dapat terbantukan. Kegiatan ini juga dapat menjalin hubungan pertemanan.

Apasih yang membedakan pasar bandeng dengan pasar-pasar lainnya? Jadi, pasar bandeng bukanlah pasar ikan biasa, pasar bandeng ini mempunyai ciri khas sendiri. dimana, ikan bandeng yang dijual disini tidak seperti dipasar biasanya. Bandeng yang dijual ketika pasar bandeng berlangsung ukurannya lebih besar, rasanya lebih gurih, dan tidak berbau tanah. Ukuran bandengnya sangat besar bisa mencapai 9kg keatas.

Dan yang menjadikan pasar bandeng ini spesial adalah ketika puncak acaranya. Ketika puncak acara diadakan kontes bandeng terbesar dan berhadiah belasan juta. Mereka para peserta yang akan mengikuti kontes biasanya membiarkan bandengnya sampai bertahun- tahun sampai mencapai ukuran yang diinginkan. Jika sudah mencapai ukuran yang diinginkan maka mereka akan memanennya dan diikutkan kontes pasar bandeng ini. Peserta kontes pasar bandeng sangat banyak tapi hanya diambil 3 juara yang memiliki ukuran bandeng yang sngat besar.

Pada tahun ini, diadakan pasar bandeng lagi setelah 2 tahun vakum. pasar bandeng tahun ini sangat ramai, lebih ramai dibanding tahun sebelumnya. Dan ditahun ini pemenang kontes pasar bandeng juara pertama diraih oleh  bapak Syaifullah Mahdi warga asal Pangkah Wetan, dengan bandeng hasil budi daya seberat 18,04 kg. dengan hadiah uang senilai Rp. 15 juta. 

Juara ke-dua diraih oleh bapak Rozikin asal ujung pangkah, dengan bandeng yang memiliki berat 8,7 kg. dengan hadiah uang senilai Rp. 10 juta. Juara ke-tiga diraih oleh bapak M Sobih Al Muayyad dengan berat bandeng sebesar 8,1 kg. dengan hadiah uang senilai Rp. 5 juta. 

Hal ini di apresiasi oleh Bupati Gresik bapak Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) kepada masyarakat Gresik yang menjaga tradisi ini. "karena bandengnya luar biasa dari tahun ketahun. Sebelumnya, kami tambahkan umroh hadiahnya untuk masing-masing juara satu, dua, tiga dan harapan satu ya", kata Gus Yani  sapaan akrab bupati Gresik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline