Lihat ke Halaman Asli

Dimanakah Diriku?

Diperbarui: 25 April 2023   02:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari Sabtu yang cerah, cocok untuk memulai hari yang membosankan seperti biasa. Hari ini libur, tapi Lana dan keluarga besarnya mempunyai wacana untuk menghadiri acara peragaan busana di salah satu mall terkenal. Lana bersiap-siap untuk berganti pakaian dan mengurus beberapa hal lainnya. Tanpa banyak cakap, Lana dan keluarganya menaiki mobil untuk segera ke mall yang letaknya di tengah kota.

Di perjalanan ke mall, Lana mendengar beberapa lagu dan menonton video pendek di MeTube.  Ia iseng melihat video random tentang teori yang mengatakan bahwa ada dunia asing yang bisa dikunjungi bila memasuki portal rahasia. Tentu saja hal ini fiktif. Toh, dia menontonnya karena penasaran belaka. Tak terasa perjalanan sudah berakhir. Satu persatu keluarga Lana turun dari mobil.

Dengan sigap Lana juga ikut turun dan mengikuti rombongannya agar sampai di tempat peragaan tersebut. Lana memperhatikan sekitarnya dengan cermat. Toko-toko yang menjual berbagai alat kebutuhan berderet dengan rapi. Sudah lama sekali Ia tak ke mall. Terakhir kali ia pergi bersama ayahnya saat ulang tahun ke-12, sekarang Lana sudah berumur 14 tahun.

Tak lama berselang, Lana dan rombongan kecilnya sudah sampai di sebuah ruangan besar dengan panggung lebar di tengahnya. Panggung tersebut dihiasi pita-pita berwarna ungu dan pink dengan gorden panjang berwarna merah. Ayah Lana sudah memesan tempat sebelumya, jadi Lana dan yang lainnya sudah bisa duduk tenang di barisan yang menghadap lurus ke arah panggung.

Acara berlangsung dengan meriah, banyak model yang memperagakan baju-baju unik yang mereka pakai dengan baik. Lana sendiri memang menikmati acara itu, tapi lama-lama ia jenuh. Beberapa anak kecil dari rombongan keluarga Lana sudah keluar barisan untuk bermain di tempat wahana bermain, ditemani oleh Tante Varren.

Setelah meminta izin kepada ibu dan ayah untuk berkeliling sebentar di mall, Lana bergegas keluar dari ruangan tersebut. Lana tiba-tiba mendapat ide untuk ikut bermain ke wahana yang berada di lantai 1 bersama adik-adiknya. Dengan sabar, ia turuni ekskalator panjang untuk ke lantai 1.

Tanpa susah-payah mencari, Lana segera menemukan Tante Varren yang menemani si kecil Dea dan Luna. Lana dengan riang memilih permainan bianglala kuda yang berputar.  Setelah meminta izin dengan sopan pada Tante Varren, ia segera menaiki kuda warna hitam yang ditengah-tengahnya terdapat tiang panjang berwarna emas untuk berpegangan.

Setelah putarannya selesai, Lana turun dan tak melihat keberadaan Tante Varren dan adik-adiknya di tempat sebelumnya. Lana kebingungan, ia juga sadar bahwa kerumunan di depan tempat wahana tersebut kian ramai. Dengan sedikit panik, Lana mencoba untuk mencari tantenya di tengah-tengah rombongan yang berlalu-lalang didepan wahana.

Tubuh Lana yang kecil ikut terhimpit di dalam lautan manusia. Lana berteriak di tengah himpitan, mencoba melawan suara-suara yang keras,

"Permisi! Ah, maaf, pak! Aduh, permisi dong!"

Berkali-kali ia tersenggol dengan tubuh orang yang lebih besar. Di salah satu kesempatan, seorang pria tinggi dengan kulit putih tanpa sengaja mendorong Lana akibat sikutan orang dewasa lainnya. Lana jatuh berdebam ke lantai mall yang dingin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline