Lihat ke Halaman Asli

Integrasi Ekonomi Pembangunan Konvensional dan Syariah

Diperbarui: 27 Mei 2024   14:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://pixabay.com/id/illustrations/integrasi-imigrasi-setuju-1364673/r gambar

Integrasi atau penggabungan antara dua komponen atau lebih menjadi satu kesatuan yang lebih lengkap daripada masing-masing dari komponen itu. Dalam konteks yang lebih jauh sebenarnya Integrasi ini dapat menjurus ke banyak bidang contohnya seperti sosial, teknologi, budaya dan ekonomi. Dalam konteks ini penulis merujuk kedalam Integrasi Ekonomi, yaitu proses menggabungkan ekonomi untuk membentuk satu pasar atau sistem ekonomi yang lebih besar atau efektif.

Integrasi antara ekonomi pembangunan dan pembangunan syariah menawarkan pendekatan yang tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi tetapi juga menjamin keadilan sosial, moral, dan kesejahteraan spiritual. Tujuan artikel opini mengenai integrasi ini agar dapat membantu para pembaca memahami bagaimana kedua pendekatan ini bisa saling melengkapi untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Ekonomi Pembangunan adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari bagaimana negara-negara dapat memajukan kesejahteraan pembangunan ekonomi dan sosial mereka. Sementara Ekonomi pembangunan syariah adalah ilmu yang mengkaji konsep dan prinsip-prinsip ekonomi Islam dalam konteks pembangunan ekonomi. Pada dasarnya Ekonomi pembangunan syariah bertujuan untuk membangun sistem ekonomi yang adil, seimbang, dan berkelanjutan, berlandaskan nilai-nilai moral dan etika Islam.

Prinsip dasar Ekonomi Pembangunan:

A.Fokus pada pertumbuhan ekonomi, peningkatan kualitas hidup, dan pengurangan kemiskinan.

B.Kebijakan-kebijakan yang mendorong investasi, infrastruktur, dan pendidikan.


Prinsip dasar Ekonomi Pembangunan Syariah:

A.Prinsip keadilan dan distribusi kekayaan melalui zakat, infak, dan sedekah.

B.Larangan riba dan penerapan sistem bagi hasil dalam keuangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline