Lihat ke Halaman Asli

Najmi Nahdin Afkari

Seorang Mahasiswa yang berkuliah yang suka berangan-angan

Toxic di Game, Merugikan Siapa?

Diperbarui: 2 Juli 2023   08:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Games. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jika game merupakan sebatas tempat hiburan semata dan untuk menghilangkan segala kepenatan dalam kehidupan, mungkin jawabannya salah. Menurut saya, yang menjadi seorang pemain game biasa, game yang satu ini merupakan game yang membuat semua atau bahkan beberapa orang akan merasakan kehancuran yang tidak terlalu besar.

Moba 5 Vs 5 dimana para pemaina kan dibagi dengan 2 tim dan setiap tim akan diisi oleh 5 orang. Tentunya hal yang seru jika dilihat secara seksama, namun perlu digaris bawahi bahwa game yang merujuk dengan pertarungan 5 vs 5 ini bisa dikatakan sebagai game yang toxic.

Bagaimana mungkin seorang pemain akan mengucapkan kata-kata kotor yang  luarbiasa energiknya, bagaikan seorang yang sedang berjualan di pasar. Kekalahan yang tak begitu berarti bagi saya seorang merupakan kekalahan yang sangat berarti bagi sebagian orang. Mungkinkah hal semacam itu akan terus berlangsung dengan waktu yang lama?

Saya sendiri tidak terlalu memikirkan kekalahan yang besar, toh hanya sebatas game. Untuk menjernihkan segala beban pikiran yang sudah mengahntui selama seharian dan perlu disalurkan lewat suatu game.

Jika dilihat, dan diperhatikan beberap pemain akan melakukan hal yang toxic jika merasa akan kalah dalam suatu pertandingan. Ia akan melakukan kata-kata kotor yang sudah dirubah dengan sedemikian rupa agar tidak terdeteksi oleh pihak game.

Tentu saja hal lucu bagi saya, namun terkadang ada yang merasa baper akan kekalahan tersebut. Lucu, dimana game yang seharusnya dijadikan tempat pelampiasan dalam kehidupan dunia yang antah berantah malah dianggap sebagai keseriusan. Dan kehidupan dunia, malah dijadikan bahan candaan semata.

Barangkali hal itu tersebut akan berdampak baik kedepannya merupakan suatu kenisacayaan. Sebabnya, sulit jika dilihat di masa sekarang yang dunia digital semakin maju ke depan dengan kemajuan yang siginifikan.

Tentu, adakalanya manusia akan serius dengan apa yang dihadapinya, atau bahkan bercanda terhadap situasi yang dilaluinya. Namun perlu diingat, bahwa tidak perlu dengan melampiaskan ke orang lain. Lampiaskan ke diri sendiri dan jangan merambah kepada orang lain; serta bijaklah dalam menggunakan internet.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline