Lihat ke Halaman Asli

Penyebab dan Cara Mengatasi Stunting Anak

Diperbarui: 8 Maret 2024   14:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halodoc

Stunting, kondisi pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan potensinya, telah menjadi perhatian serius di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Masalah ini bukan hanya menghambat pertumbuhan fisik anak, tetapi juga dapat berdampak buruk pada perkembangan kognitif dan kecerdasan mereka. Oleh karena itu, pencegahan dan penanganan stunting pada anak menjadi investasi krusial untuk memastikan masa depan bangsa yang sehat dan berdaya saing.

Pentingnya Pemahaman tentang Stunting

Stunting terjadi ketika anak mengalami kekurangan gizi dalam jangka waktu yang panjang, terutama pada periode 0-2 tahun, yang merupakan masa kritis dalam pertumbuhan dan perkembangan. Dalam kondisi ini, anak tidak mencapai tinggi badan yang seharusnya sesuai dengan usianya. Pemahaman mendalam tentang stunting menjadi langkah awal dalam upaya pencegahan dan penanganan yang efektif.

Penyebab Stunting

1. Kurang Nutrisi pada Ibu Hamil

Nutrisi yang tidak mencukupi selama kehamilan dapat memengaruhi pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko seseorang mengalami stunting.

2. Pemberian ASI yang Kurang Optimal

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) yang kurang optimal atau tidak sesuai dengan kebutuhan anak dapat berkontribusi pada stunting.

3. Infeksi dan Penyakit

Infeksi pada masa awal kehidupan anak, seperti diare dan infeksi pernapasan, dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan pertumbuhan.

4. Kurangnya Gizi pada Makanan Pendamping ASI

Pemilihan dan penyajian makanan pendamping ASI yang tidak sesuai dengan kebutuhan nutrisi anak dapat menyebabkan kekurangan gizi.

Langkah-langkah Mencegah dan Mengatasi Stunting

1. Pemberian ASI yang Optimal

Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan anak, diikuti dengan pemberian ASI yang diperpanjang hingga dua tahun atau lebih.

2. Nutrisi Ibu Hamil

Peningkatan pemahaman tentang pentingnya nutrisi selama kehamilan dan penyediaan suplemen gizi yang sesuai.

3. Peran Makanan Pendamping ASI

Memastikan pemberian makanan pendamping ASI yang kaya akan nutrisi, seperti buah, sayuran, dan sumber protein.

4. Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi

Menekankan pentingnya kebersihan dan sanitasi untuk mengurangi risiko infeksi yang dapat memengaruhi pertumbuhan anak.

5. Pendidikan Gizi untuk Orangtua

Menyelenggarakan program pendidikan gizi untuk orangtua guna meningkatkan pemahaman mereka tentang pola makan sehat untuk anak.

Mengatasi masalah stunting pada anak-anak mengharuskan pendekatan yang menyeluruh, mencakup perbaikan dalam hal gizi, kesehatan, dan lingkungan.

Sebagai masyarakat yang peduli, mari bersama-sama memperkuat tekad kita untuk memberikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia. Dengan meningkatkan pemahaman, mengambil langkah-langkah konkret, kita bisa merubah takdir stunting menjadi kisah sukses pertumbuhan anak-anak bangsa. Stunting bukanlah takdir yang tidak bisa diubah, melainkan tantangan yang dapat kita atasi bersama untuk generasi yang lebih sehat dan cerdas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline