Lihat ke Halaman Asli

Najmie Zulfikar

Putra : Hamas-ruchan

Sial Amat Dhani

Diperbarui: 20 Februari 2019   19:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua kata rindumu, semakin membuatku tak berdaya, menahan rasa ingin jumpa. Percayalah padaku aku pun rindu kamu, ku akan pulang. Melepas semua kerinduan yang terpendam.

Membaca kalimat diatas membuat kita terbawa untuk bernyanyi. Namun itu bukan sebuah kalimat. Itu adalah sepenggal lirik lagu. Tentu lirik nya tidak asing di telinga. Atau potongan lirik yang satu ini.

Kau hancurkan diriku bila kau tinggalkan aku, kau dewiku. Kembalilah padaku bawa separuh nafasku, kau dewi ku.

Dibenak saya ketika mendengar lirik itu seakan berada di master piece room sedang bernyanyi dan bernostalgia lagu lawas. Maklum, lagu itu sangat populer di tahun 90 an. Potongan lirik diatas adalah lagu dari grup band Dewa.

Nama Dewa tidak dapat dipisahkan oleh seorang Ahmad Dhani. Saya kenal Ahmad Dhani ? jawabannya tentu tidak, karena dia bukan satu RT dengan saya. Saya kenal dia melalui karya-karyanya. Saya bukanlah penyanyi, melainkan penikmat karya musisi.

Dia dikenal sebagai pentolan Dewa. Roh dewa tidak lepas dari bayang-bayangnya. Siapa yang tidak tahu lagu kangen, separuh nafasku, roman picisan. Lagu lawas yang masih enak dinyanyikan hingga sekarang. Orang yang seumuran saya, pasti sudah diluar kepala dengan lagu tersebut.

Keberadaan Ahmad Dhani di belantika musik tanah air sangat diterima masyarakat. Bak seorang pangeran yang dieluh-eluhkan semua orang. Aksi panggungnya tidak pernah sepi dari baladewa. Sebutan untuk para fans dewa. Sudah tidak terhitung lagi berapa keping CD yang terjual kala itu. Semua laris manis di pasaran.

Fakta lain, Ahmad Dhani juga membentuk menejemen band. Yang dikenal dengan Republik Cinta Menejemen (RCM). RCM berhasil menelurkan Dewi-Dewi, Andra and The Backbone, The Virgin, The Rock serta TRIAD. Bahkan The Lucky Lucky yang notabene, putranya sendiri juga tergabung dalam satu menejemen. Semuanya sukses dan mendapat kan hati di masayarakat. Tidak bisa diremehkan lagi tangan dingin seorang Ahmad Dhani di industri musik.

Saya menilai khittah Ahmad Dhani memang dilahirkan sebagai musisi. Musisi yang expert dan berkharismatik. Selain sukses prestasi, juga sukses materi. Ada kemungkinan pundi-pundi rupiah yang dihasilkan kala itu setara atau bahkan melebihi dengan lima juta subscriber dari youtuber sekarang.

Selain berhasil menggerus segudang prestasi, bukan berarti Ahmad Dhani nihil kontroversi. Pernah terlibat perselisihan dengan kalangan artis seperti Farhat Abbas, Deddy Corbuzier, Charlie Van Houten dll. Yang ada dibenak ini, ketika Ahmad Dhani bikin kontoversi pasti masyarakat dibikin heboh. Bahkan bisa dibilang menjadi trending. Karena nama besar nya yang tak luput dari sorot media.

Berjalannya waktu Ahmad Dhani masuk ke dunia politik. Dan berdiri tegak sebagai oposisi Pemerintah. Saya mengamati, keberadaanya dalam dunia politik menuai kesialan. Yang justru berbanding terbalik saat di dunia musik. Seperti kalah dalam pemelihan Kepala Daerah di Bekasi. Saat itu didaulat untuk mendampingi Sa'dudin sebagai wakilnya. Kontroversi baju tentara Nazi dalam sebuah videonya. Dan menuai polemik karena menjadi pemberitaan di surat kabar nasional Jerman. Bahkan anti klimaknya didakwa dalam kasus ujaran kebencian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline