Lihat ke Halaman Asli

Najmi ebqoryfarrail

Mahasiswa Universitas Airlangga

Meningkatkan Nilai Value Ikan Lele dengan Teknik Fillet

Diperbarui: 4 Juni 2024   05:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Lele adalah hewan yang hidup di air tawar yang memiliki linea lateralis dan barbels. Lele merupakan hewan yang memiliki tubuh licin, sedikit memipih memanjang dan dan memiliki mulut dibagian depan. 

Lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin, kecuali lele laut (manyung) yang tergolong dalam keluarga yang berbeda yaitu Ariidae habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. 

Lele memiliki tekstur daging yang lembut, dengan sedikit duri. Daging yang terasa lezat merupakan salah satu alasan ikan satu ini untuk digemari oleh masyarakat. 

Ikan lele juga merupakan ikan sering kali dibudidayakan, hal ini didukung karena ikan lele terkenal dengan ikan yang sangat tidak mudah “rewel” sehingga banyak pelaku berminat untuk melakukan budidaya. 

Banyaknya pelaku budidaya yang menghasilkan produksi ikan lele dengan jumlah yang besar tidak banyak pelaku yang hanya menjual hasil ikan dalam bentuk ikan mentah, padahal jika dari hasil budidaya tersebut diolah terlebih dahulu, nilai harga dari satuan ikan lele bisa lebih tinggi. Pengolahan ikan ini dianggap merepotkan dan merugikan karena harus menyiapkan alat-alat mesin lainnya.

 Ternyata pengolahan ikan tidak harus dilakukan menggunakan alat mesin-mesin yang besar, pengolahan ikan dapat dilakukan menggunakan alat rumah tangga dengan pelaksanaan yang sangat mudah dan sederhana. Pengolahan ikan ini dapat dilakukan hanya dengan menggunakan pisau kecil. 

Pengolahan tersebut adalah fillet ikan. Fillet ikan adalah pengolahan yang irisan atau memisahkan daging ikan dari tulang kepala, dan duri. Pengolahan ini sangat mudah dan sangat cocok dilakukan untuk meningkatkan nilai value dan nilai ekonomis daripada ikan yang hanya dijual mentah.

Di Indonesia lele merupakan hewan popular untuk dikonsumsi dan dibudidaya oleh masyarakat. Berdasarkan data pusat data statistik dan informasi kementrian kelautan dan perikanan Indonesia 2022, analisis jumlah produksi perikanan budidaya lele dari tahun 2020-2021 meningkat. Pada produksi tahun 2020, lele menghasilkan 993 ribu ton dan berkontribusi 6,7 persen. 

Pada tahun 2021, data jumlah produksi ikan lele terhitung pada triwulan-I, triwulan-II, triwulan-III dan triwulan-IV. Ikan lele pada produksi budidaya triwulan-I berada di 343 ribu ton yang mengalami pertumbuhan sebesar 36, 96 persen. Pada budidaya triwulan-II ikan lele terdapat 347 ribu ton yang mengalami pertumbuhan sebesar 49,93 persen. 

Volume pertumbuhan ikan lele pada triwulan-III sebesar 12,35 persen dengan jumlah 276 ribu ton. Pada triwulan-IV ikan lele mengalami pertumbuhan sebesar 258 ribu ton dengan volume pertumbuhan sebesar 7,73 persen. 

Dari jumlah total keseluruhan hasil estimasi produksi perikanan tahun 2021 adalah sebesar 469,49 triliyun (219,17 triliyun pada perikanan budidaya)  yang menandakan adanya peningkatan 24,17 persen dari tahun 2020. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline