Lihat ke Halaman Asli

Siti Najmi Nurul Khotimah

Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Evaluasi Kurikulum

Diperbarui: 4 Desember 2024   08:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Oleh : Siti Najmi Nurul Khotimah/Mahasiswa MPI/UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tyler (1949) mengatakan, "Evaluasi merupakan salah satu tahapan dalam kegiatan pengembangan kurikulum. Diberlakukannya suatu model kurikulum baru pada suatu jenjang pendidikan akan mempengaruhi terhadap sistem evaluasinya. Hal ini sangat beralasan karena evaluasi merupakan salah satu komponen pokok kurikulum." 

Tujuan evaluasi kurikulum adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi mereka yang membuat keputusan tentang pendidikan, termasuk untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Hal ini mencakup evaluasi hasil belajar siswa, umpan balik stakeholder, dan revisi kurikulum.

Pertama, Hasil Belajar Siswa: Salah satu indikator utama dalam mengevaluasi keberhasilan kurikulum adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar menunjukkan sejauh mana siswa mencapai kompetensi yang ditetapkan dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Penilaian ini dilakukan dengan berbagai cara, seperti ujian, observasi, atau portofolio. Hasil yang buruk dapat menunjukkan bahwa desain, penyampaian, atau sumber daya pendukung kurikulum perlu diperbaiki.

Kedua, Umpan Balik Stakeholder: Stakeholder, termasuk guru, siswa, orang tua, dan masyarakat, bertanggung jawab atas evaluasi kurikulum. Sebagai pelaksana kurikulum, guru dapat memberikan informasi tentang masalah atau tantangan yang dihadapi dalam menerapkan kurikulum di kelas. 

Orang tua dan siswa juga dapat memberikan masukan tentang materi dan pendekatan pembelajaran yang relevan. Selain itu, umpan balik dari masyarakat atau dunia kerja penting untuk memastikan bahwa kurikulum sesuai dengan kebutuhan saat ini. Karena melibatkan berbagai sudut pandang, prosedur ini memungkinkan evaluasi yang lebih menyeluruh.

Ketiga, Revisi Kurikulum: Hasil evaluasi kurikulum, yang mencakup analisis hasil belajar siswa dan komentar stakeholder, digunakan sebagai dasar untuk melakukan revisi kurikulum. Revisi ini dapat mencakup perubahan pada isi materi, metode pembelajaran, atau pengaturan alokasi waktu. 

Misalnya, jika ditemukan bahwa kurikulum tidak sesuai dengan kemajuan teknologi, maka kurikulum dapat diubah untuk memasukkan materi atau keterampilan yang lebih relevan dengan dunia digital. Tujuan dari proses revisi ini adalah untuk meningkakan jumlah waktu yang dihabiskan untuk belajar.

Siklus evaluasi kurikulum berhubungan erat dengan hasil belajar siswa, umpan balik stakeholder, dan revisi kurikulum. Evaluasi yang baik tidak hanya menilai keberhasilan, tetapi juga menemukan cara untuk memperbaikinya. Umpan balik stakeholder memberikan perspektif dan konteks yang berbeda, sementara revisi kurikulum memastikan bahwa hasil evaluasi diterjemahkan ke dalam tindakan nyata. 

Dengan evaluasi yang berkelanjutan, kurikulum dapat dibuat yang responsif, relevan, dan efektif untuk mendukung pertumbuhan siswa dan menangani tantangan di seluruh dunia.

*) Tulisan ini, disarikan dari bahan ajar Mata Kuliah Sekolah Islam Terpadu, Part 7. Dosen Pengampu Prof . Dr. H. A. Rusdiana, M.M

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline