Menelisik harap dalam sunyinya masa pandemi, entah apa yang harus kulakukan
Merangkai sejuta kisah sepanjang gemulainya purnama yang mendatang
Saat kudiam dirumah, pelik hadir dan hadirnya terus, menyuarakan bimbang
Bimbang dengan derana hati penuh khilaf dalam waktu yang terbuang
Aku kebingungan, tapi nikmat sehat ini membuatku panjatkan syukur
Begitu pun juga, kurasakan khilaf yang terus meremang-remang
Mengubah hati, menghapus buruk hati yang jelas terpampang
Aku masih menanti, Menyalakan anganku setinggi lazuardi
Menengok nyata pandemi yang masih menyelimuti
Ini waktunya bangkit menemui risalah hati
Walau nuansanya tak semerdu bulan suci yang pernah kita lewati