Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Karakter Islam untuk Degradasi Moral Generasi Z

Diperbarui: 30 Mei 2023   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Remaja saat ini sedang tidak baik-baik saja. Bagaimana tidak, saat ini permasalahan-permasalahan remaja seperti aksi tawuran, konvoi, narkoba, bullying, aksi kriminal, seks bebas dan hamil diluar nikah semakin marak. Kasus-kasus tersebut memberikan isyarat kepada kita bahwasanya generasi muda saat ini sedang tidak baik-baik saja. Ia tengah dilanda degradasi moral atau penurunan moral suatu bangsa. Ini adalah salah satu efek dari globalisasi. 

Seiring dengan perkembangan zaman, pendidikan saat ini sudah semakin berkembang, lebih canggih dan lebih mudah dalam mengakses segala hal. Hal ini tentu memiliki sisi positif dan juga negatifnya sendiri. Pendidikan saat ini lebih memfokuskan pada kemajuan intelektual peserta didik dibandingkan dengan pendidikan karakter atau moralnya. Hal inilah yang memicu timbulnya degradasi moral generasi muda saat ini. Yaitu adanya pengaruh dari perkembangan zaman.

Generasi z (1995-2010) adalah salah satu generasi yang terdampak arus globalisasi. Generasi ini sudah akrab dengan digital sejak usia dini. Sehingga sangat memungkinkan generasi ini menjadi generasi yang individualistik, mandiri, egois, dan rentan terhadap kerusakan mental dan moral.

Salah satu kasus degradasi moral yang sempat menghebohkan adalah kasus dispensasi nikah ratusan pelajar di Jawa Timur. Dilansir dari BKKBN Jawa Timur, terdapat 15.212 permohonan dispensasi pernikahan dengan 80 diantaranya karena hamil diluar nikah. Pada tahun 2022, Pengadilan Tinggi Agama Semarang mencatat terdapat 11.392 kasus dispensasi nikah di Jawa Tengah. Dan masih banyak lagi kasus-kasus penyimpangan lainnya.

Hal ini tentunya sangat memprihatinkan untuk generasi muda saat ini. Degradasi moral harus segera diatasi, karena kemajuan suatu bangsa dilihat dari generasi mudanya. Oleh sebab itu diperlukan pihak-pihak yang bekerja sama dalam memecahkan masalah ini seperti keluarga dan lingkungan. Peran keluarga dan lingkungan sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakteristik dan moral anak. Salah satu upaya untuk mengatasi degradasi moral adalah dengan memperbaiki moralnya yaitu dengan menanamkan pendidikan karakter dan mengenalkan agama sejak usia dini dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Islam adalah agama yang mengatur segala aspek kehidupan. Kehadirannya adalah untuk memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan umat saat ini. Termasuk dalam hal pendidikan karakter. Pendidikan karakter disini dimaksudkan untuk memberikan suri tauladan yang baik dan memberikan habits yang baik bagi kehidupan anak. Di dalam islam, pendidikan karakter terkandung dalam Al-Qur'an, salah satunya adalah QS. Luqman : 12-19.

 وَلَقَدْ اٰتَيْنَا لُقْمٰنَ الْحِكْمَةَ اَنِ اشْكُرْ لِلّٰهِ‌ۗ وَمَنْ يَّشْكُرْ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖ‌ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِىٌّ حَمِيْدٌ ١٢

12. Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah! Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya, Maha Terpuji".

 وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِا بْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَىَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗ اِنَّ الشِّرْكَ لَـظُلْمٌ عَظِيْمٌ ١٣

13. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

 وَوَصَّيْنَا الْاِنْسٰنَ بِوَالِدَيْهِ‌ۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصٰلُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِـوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ ١٤

14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.

 وَاِنْ جَاهَدٰكَ عَلٰى اَنْ تُشْرِكَ بِيْ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا‌وَصَاحِبْهُمَا فِى الدُّنْيَا مَعْرُوْفًا‌ۖ وَّاتَّبِعْ سَبِيْلَ مَنْ اَنَابَ اِلَيَّ ‌ۚ ثُمَّ اِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَاُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ١٥

15. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

 يٰبُنَيَّ اِنَّهَاۤ اِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِيْ صَخْرَةٍ اَوْ فِى السَّمٰوٰتِ اَوْ فِى الْاَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللّٰهُ ‌ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَطِيْفٌ خَبِيْرٌ ١٦

16. (Luqman berkata): "Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya (balasan). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Mahateliti.

 يٰبُنَيَّ اَقِمِ الصَّلٰوةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوْفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلٰى مَاۤ اَصَابَكَ‌ۗ اِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ‌١٧

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline