Lihat ke Halaman Asli

Najma Fatiha Rahma

Mahasiswa 23107030029 UIN Sunan Kalijaga

Sering Susah Fokus? Atasi dengan Dopamin Detoks!

Diperbarui: 6 Maret 2024   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Padahal deadline udah deket, tapi pikiran malah kemana-mana terus! Pernah nggak, mengalami hal demikian? Atau justru hal ini sedang kamu alami sekarang? 

Tahu nggak, ternyata terlau banyak dopamine dalam tubuh bisa menjadi faktor dari sulitnya fokus dan berkonsentrasi, loh! Untuk mengetahui lebih lanjut, yuk simak info berikut!

Apa sih dopamin itu?

Dopamin adalah neurotransmitter yang memainkan peran penting dalam mengatur motivasi, kebahagiaan, dan fungsi kognitif otak. 

Dalam dunia neurotransmitter, dopamin adalah pahlawan kecil yang memberikan kita semangat untuk menjalani hidup. Ketika kita menyelesaikan tugas sulit atau meraih pencapaian, otak melepaskan dorongan dopamin, memberikan kita rasa senang dan kepuasan.

Dewasa ini, akses untuk meraih kesenangan sangatlah mudah, contohnya seperti saat kita memainkan gadget, hanya dengan modal kuota, kita sudah bisa menikmati berbagai macam hiburan. 

Mulai dari bermain game, scrolling media sosial, dan hal-hal menyenangkan yang terbilang instan lainnya. Hal in tentu memicu pelepasan dopamine yang berlebih, kondisi ini bisa mengakibatkan beberapa hal seperti :

  • Sulit Berkonsentrasi

Seperti kisah drama yang menarik, terlalu banyak kebaikan juga bisa menjadi masalah. Paparan berlebihan terhadap stimulus yang merangsang pelepasan dopamin dapat membuat reseptor dopamin menjadi kurang sensitif, sehingga memungkinkan kita mengalami kesulitan fokus.

  • Ketergantungan dan Kecanduan

Kadar dopamin yang terlalu tinggi, terutama akibat paparan berlebihan terhadap stimulus seperti narkoba, alkohol, atau perilaku kecanduan seperti perjudian atau media sosial, dapat menyebabkan ketergantungan dan kecanduan. 

Ini karena otak menjadi kurang responsif terhadap dopamin, memicu kebutuhan untuk mendapatkan lebih banyak stimulus untuk mencapai tingkat kepuasan yang sama.

  • Gangguan Tidur

Kadar dopamin yang tinggi dapat berkontribusi pada gangguan tidur, termasuk sulit tidur dan insomnia. Hal ini karena dopamin juga terlibat dalam mengatur siklus tidur.

  • Perilaku Impulsif
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline