Lihat ke Halaman Asli

Najma Aulia

Mahasiswa S1 Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa UNNES LANTIP 4 Luncurkan Modul Ajar Interaktif untuk Kurikulum Merdeka untuk Dukung Pembelajaran di SMK IPT Karangpanas Semarang

Diperbarui: 31 Oktober 2024   21:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber : Dokumen Pribadi)

Semarang, 31 Oktober 2024 -- Dalam upaya mendukung Kurikulum Merdeka dan memperkaya pengalaman belajar siswa SMK, mahasiswa dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) Program Studi Pendidikan Teknik Elektro pada Program MBKM Lantip 4 telah berhasil mengembangkan berbagai modul ajar interaktif. Modul-modul ini dirancang khusus untuk membantu siswa memahami materi yang kompleks dengan cara yang lebih praktis dan menarik, didukung oleh fitur interaktif dan model pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning) maupun berbasis masalah (Problem-Based Learning).

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Heksa Falaq Amaraulla, yang mengembangkan modul Kendali Logika AND-OR pada Silinder Sistem Pneumatik untuk kelas XI Mekatronika. Modul ini berbasis Problem-Based Learning, di mana siswa diajak untuk memahami dan menyelesaikan permasalahan praktis di bidang kendali pneumatik melalui konsep logika dasar. Sementara itu, Muhammad Abdillah Zakka berfokus pada bidang yang berbeda, yaitu Internet of Things (IoT) untuk kelas XI Mekatronika. Modul IoT ini mengajarkan siswa memahami perangkat dan sistem IoT melalui model Problem-Based Learning, mendorong mereka untuk berpikir kritis dan menyelesaikan masalah teknologi modern.

Najma Aulia, yang juga mahasiswa PPL, memperkenalkan modul ajar Pemrograman Dasar Arduino untuk kelas XI Teknik Elektronika Industri di SMK IPT Karangpanas. Modul ini dikembangkan dengan model Project-Based Learning untuk membekali siswa dengan pemahaman dasar tentang pemrograman melalui proyek nyata yang berhubungan dengan Arduino. Untuk kelas X Teknik Elektronika Industri, Zahrotin Munfaria menciptakan modul Soldering dan Desoldering, juga berbasis Project-Based Learning. Modul ini membantu siswa menguasai keterampilan teknis soldering yang sangat relevan dengan industri elektronik.

Menurut Titus Langut Kris Adi Paskha, siswa kelas XI Teknik Elektronika Industri di SMK IPT Karangpanas yang mengikuti pembelajaran menggunakan modul Arduino, "Modul ajar ini sangat menarik, menyenangkan, dan mudah dipahami, terutama bagi siswa pemula dalam pemrograman. Pembelajaran jadi lebih interaktif dan membuat kami lebih paham konsep dasar Arduino."

Modul-modul ini mendapat apresiasi tinggi dari guru pamong dan dukungan penuh dari Kepala Sekolah SMK IPT Karangpanas, Bapak Paulus Wiananto, S.Pd., M.Pd. Beliau menyatakan, "Kami sangat berterima kasih atas inovasi modul ajar ini dari mahasiswa PPL UNNES. Modul interaktif ini sangat membantu dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah kami. Kami berharap inovasi seperti ini terus berkembang di masa depan."

Dengan adanya modul-modul berbasis Kurikulum Merdeka ini, mahasiswa UNNES berharap dapat mendorong siswa SMK untuk aktif belajar dan mengembangkan keterampilan yang relevan dengan industri, serta membangun pengalaman belajar yang lebih menyenangkan dan bermanfaat bagi masa depan mereka.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline