Temanggung -SMK Negeri Tembarak, Kabupaten Temanggung, telah mengimplementasikan teknologi media pembelajaran berbasis Festo Fluidsim dalam upaya untuk meningkatkan kompetensi praktik siswa. Program ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen-dosen dari Universitas Negeri Semarang (UNNES).
Tim program pengabdian ini dipimpin oleh Drs. Henry Ananta, M.Pd., dengan anggota Prof. Djoko Adi Widodo, M.T., dan Dr. Eko Supraptono, M.Pd. Mereka juga dibantu oleh mahasiswa UNNES, yakni Muhammad Khoirul Anam, Mariska Diana Audri, dan Laurensia Della Putri Yolanda. Program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pengenalan penggunaan Festo Fluidsim kepada siswa SMK N Tembarak Temanggung.
"Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi praktik siswa melalui media pembelajaran yang interaktif dan mudah digunakan," ujar Drs. Henry Ananta, M.Pd., ketua tim pengusul. "Dengan demikian, siswa dapat lebih siap untuk terjun ke dunia industri yang membutuhkan keterampilan khusus," tambahnya.
Kegiatan pengabdian ini melibatkan pelatihan dan workshop yang dilakukan di laboratorium komputer SMK N Tembarak Temanggung. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk menghasilkan publikasi di jurnal nasional dan pemberitaan di media cetak atau elektronik sebagai bagian dari luaran kegiatan.
Festo Fluidsim adalah perangkat lunak yang dirancang untuk simulasi dan perancangan rangkaian pneumatik, kendali arus searah, dan elektro-pneumatik. Dengan menggunakan perangkat lunak ini, siswa diharapkan dapat memahami komponen dan rangkaian kontrol motor listrik dengan lebih baik.
Penerapan Festo Fluidsim di SMK N Tembarak Temanggung adalah langkah strategis dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0, yang menuntut penguasaan teknologi oleh tenaga kerja. Dengan perkembangan teknologi yang pesat di sektor industri, siswa SMK perlu memiliki kemampuan yang relevan dan terkini.
Para siswa menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mempelajari teknologi baru ini. Melalui pelatihan ini, mereka diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan mempersiapkan diri untuk bersaing di dunia industri. Program ini membantu siswa memahami teori dan praktik dengan lebih baik, serta memvisualisasikan dan merancang rangkaian elektronik yang sebelumnya hanya mereka pelajari secara teoritis.
"Kami sangat senang dengan pelatihan ini karena membantu kami memahami teori dan praktik dengan lebih baik," ungkap salah satu siswa yang mengikuti pelatihan.
Dengan program pengabdian ini, diharapkan tercipta kolaborasi yang lebih erat antara perguruan tinggi dan sekolah menengah kejuruan, khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan siswa. Kolaborasi ini juga diharapkan dapat mendorong inovasi dan penerapan teknologi dalam proses pembelajaran di sekolah-sekolah kejuruan.
Pihak SMK N Tembarak Temanggung sangat mengapresiasi inisiatif ini dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini. Program pengabdian ini dijadwalkan berlangsung selama delapan bulan. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi peningkatan kualitas pendidikan di SMK N Tembarak Temanggung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H