Pada umumnya seseorang yang berwirausaha memiliki keinginan untuk maju dalam perekonomian, berwirausaha tentunya membutuhkan modal yang cukup, keterampilan, dan penampilan. Dalam arti penampilan menjurus ke beberapa kata atau maksud yaitu, penampilan tempat usaha, penampilan produk yang di jual, serta bagaimana memasarkan produk ke pelanggan.
Kegiatan kuliah kerja nyata dalam kelompok 8 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo di desa Ganting ini
memiliki 4 target UMKM penduduk asli warga Desa Ganting, dalam kegiatan program digital marketing ini kawan-kawan mahasiswa menunjukan pergerakan dengan beberapa hal yaitu :- Branding tempat usaha umkm, meliputi: support banner, atap/terpal, rombong, dan sedikit perbaikan tempat umkm dalam pencahayaannya
- Pemetaan yang merupakan penyimpanan tata letak tempat umkm di lokasi Google Maps, karena pemetaan merupakan salah satu stretegi pendukung dalam menarik perhatian pelanggan, memudahkan seseorang mencari ke inginan, dan mempercepat rezeki bagi para umkm.
- Bimbingan, bimbingan yang dilakukan merupakan sharing ilmu dan pengalaman antara mahasiswa dan umkm untuk memberikan strategi pemasaran yang baik dan menarik.
Pertama, kegiatan diawali dengan kegiatan survei UMKM yang akan kami Branding. Memilih dan memilah UMKM mana yang layak dan perlu untuk kita bantu dalam memajukan usahanya. Sasaran utama kita yakni penduduk asli warga desa Ganting yang usahanya terkena dampak dari adanya pandemi Covid-19 saat ini. Dari hasil survei awal, rata-rata mereka mengeluh omset menurun drastis akibat diberlakukannya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).
Masyarakat dihimbau untuk Stay At Home jika tidak ada keperluan yang mendesak. Akibatnya didalam memenuhi kebutuhannya seperti mencari makanan, kebanyakan orang memilih untuk order melalui aplikasi yang berbasis online seperti Go-Food, Shopee Food, Grab Food, dsb. Alhasil para pedagang kaki lima yang kebanyakan mereka berdagang dengan cara konvensional mengalami penurunan dalam penghasilannya.
Langkah selanjutnya dari tim kelompok kkn kami , yaitu memberikan solusi sesuai permasalahan yang didapat ketika survei dari masing-masing UMKM. Seperti misalnya, salah satu UMKM penjual nasi goreng Cak Di yang membutuhkan banner untuk diletakkan di depan warungnya serta kurang aktif promosi di media sosial. Tim kami mengambil langkah untuk membuatkan banner serta membuatkan akun instagram untuk promosi jualannya ke pelanggan secara menyeluruh.
Dengan harapan, agar nantinya usaha nasi goreng Cak Di ini bisa dikenal oleh masyarakat luas sehingga kedepannya mampu meningkatkan perekonomian beliau. Selain itu, tak lupa kami juga telah memetakan lokasi usaha nasi goreng Cak Di ini ke Google Maps. Agar masyarakat bisa dengan mudah menemukan titik lokasi usaha nasi goreng Cak Di. Bukan hanya nasi goreng Cak Di, ketiga UMKM lainnya juga telah dipetakan dalam Google Maps dan telah dibuatkan akun instagram masing-masing untuk membantu promosi hasil usahanya.
Inti dalam pergerakan yang di contohkan oleh beberapa mahasiswa umsida ini merupakan 3 point penting dalam usaha (tempat yang bersih dan menarik, makanan yang unik dan lezat, sering dan mudah dicari). Pergerakan yang di lakukan mahasiswa ini dapat di contoh olah siapapun, khusunya untuk rekan-rekan akademisi yang sedang atau akan melakukan kegiatan KKN di Desa yang telah ditentukan. Semoga pengalaman dari salah satu program KKN kelompok kami bisa bermanfaat dan menginspirasi banyak orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H