Lanjut usia adalah orang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Periode ini merupakan periode penutup bagi rentang kehidupan seseorang, dimana terjadi kemunduran fisik dan psikologi secara bertahap. Salah satu contoh kemunduran yang terjadi pada lansia yaitu demensia. Demensia adalah gejala terjadinya penurunan memori, berfikir, perilaku, dan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari tahun (Al-Finatunni'mah, 2020).
Kehilangan kapasitas intelektual pada demensia tidak hanya pada memori atau ingatan saja, tetapi juga pada kognitif (proses berpikir) dan kepribadian.
Gangguan kognitif adalah gangguan mengingat jangka pendek dan mempelajari hal-hal baru, gangguan kelancaran berbicara (sulit menyebutkan nama benda dan mencari kata -- kata untuk diucapkan), keliru mengenai tempat-waktu-orang atau benda, dan lain-lain. Sebenarnya demensia dapat terjadi pada siapa saja, tetapi resikonya bertambah dengan bertambhanya usia. Beberapa faktor risiko demensia, antara lain usia, konsumsi alkohol, aterosklerosis, diabetes melitus, sindrom down, genetik, hipertensi, depresi, dan merokok (Nisa, 2016).
Peningkatan presentase penyakit demensia di Indonesia antara lain 0,5% per tahun pada usia 65-69 tahun, 1 % per tahun pada usia 70-74 tahun, 2 % per tahun pada usia 75-79 tahun, 3 % per tahun pada usia 80-84 tahun dan 8 % per tahun pada usia >85 tahun (Al-Finatunni'mah, 2020). Sebanyak 60-70% demensia, merupakan demensia Alzheimer (Suriastini, 2016).
Demensia Alzheimer (pikun) merupakan penyakit degeneratif dimana terjadinya penurunan fungsi otak yang mempengaruhi emosi, daya ingat, pengambilan keputusan, perilaku dan fungsi otak lainnya hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh sebab itu, lansia sangat membutuhkan dukungan, perhatian serta motivasi dari keluarga maupun kerabat dekatnya.
Pengetahuan masyarakat tentang demensia Alzheimer sebagai sebuah penyakit juga masih kecil. Sebagian besar masyarakat menganggap demensia Alzheimer sebagai bagian dari proses penuaan yang sifatnya alami. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mencoba mengatasi atau mengurangi terjadinya demensia, salah satunya yaitu dilakukan senam otak pada lansia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H