Lihat ke Halaman Asli

Najma Fadiyah Raihanah

Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Fenomena Mahasiswa Semi-GAP Menjadi Semakin Umum

Diperbarui: 21 Juni 2024   08:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Mahasiswa(DOK. PIXABAY via kompas.com)

Fenomena mahasiswa "semi-gap" menjadi semakin umum di kalangan mahasiswa Indonesia. Istilah "semi-gap" merujuk pada mahasiswa yang melanjutkan kuliah setelah lulus SMA.

Namun, biasanya bukan merupakan program studi atau fakultas atau perguruan tinggi yang mereka inginkan sehingga mereka berencana untuk mencoba mengulang dalam proses seleksi masuk perguruan tinggi, atau yang mengambil cuti kuliah dalam beberapa semester, namun tetap berencana untuk melanjutkan pendidikan.

Artikel ini akan membahas faktor-faktor yang menyebabkan mahasiswa memilih jalur semi-gap, potensi yang dimiliki oleh mahasiswa semi-gap, serta peluang mereka untuk mendaftar ulang ke perguruan tinggi.

Seperti yang kita semua ketahui bahwa biaya pendidikan saat ini menjadi salah satu kecemasan bagi banyak keluarga. 

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), biaya pendidikan tinggi di Indonesia mengalami peningkatan signifikan setiap tahunnya, terutama di perguruan tinggi swasta. 

Hal ini memaksa banyak mahasiswa untuk mencari alternatif pembiayaan melalui pekerjaan sementara.

Pilihan semi-gap lah menjadi salah satu alternatif bagi para pelajar maupun mahasiswa menyisihkan waktu untuk bekerja sembari menjalani perkuliahan yang bukan bersifat permanen guna mengumpulkan biaya kuliah sesuai dengan apa yang menjadi target perguruan tinggi maupun program studi mahasiswa tersebut. 

Selain hambatan ekonomi, stres dan tekanan akademis dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik seseorang. Beberapa individu mungkin memerlukan waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri sebelum melanjutkan pendidikan mereka.

Sebuah studi dari Universitas Harvard menemukan bahwa masa jeda atau gap year dapat memberikan manfaat bagi kesehatan mental, memberikan kesempatan untuk beristirahat dan mempersiapkan diri dengan lebih baik.

Penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang mengambil waktu jeda sebelum melanjutkan pendidikan memiliki tingkat kebahagiaan dan kepuasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang langsung melanjutkan studi tanpa jeda. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline