Lihat ke Halaman Asli

Najla Nazihah

Mahasiswa Uin Jakarta

Tugas Kelompok 1 (Deskripsi)

Diperbarui: 21 Oktober 2022   21:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dian eka safitri
11220520000004
Hilda natasya dwi putri
11220520000009
Wafiq amelia
11220520000022
Fanny Nida Auliya
11220520000031
Tiara Agustina
11220520000033
Najla Nazihah
11220520000035


Dapur Rumahku

Aroma masakan yang menusuk hidungku membuatku terbangun di pagi hari. Dengan malas aku melangkahkan kaki ke arah dapur yang kuyakini adalah sumber dari aroma nikmat yang kuhirup. Sesampainya di dapur, mataku terpaku pada seorang wanita paruh baya yang sedang memasak. Dan ternyata itu adalah aroma nasi goreng kesukaanku yang dimasak oleh Ibuku, aku menyapu pandang ke seluruh bagian dapur. Ruangan ini tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit, kira-kira berukuran 3,5 m × 3,5 m. Dinding yang berwarna putih berpadu dengan lantai bertekstur licin yang terbuat dari marmer membuat udara dapur menjadi tidak terlalu panas.

Di atas ruangan terpasang tiga buah lampu yang cukup untuk menerangi ruangan tersebut. Ketika kuarahkan pandanganku ke kanan, terdapat kulkas dua pintu yang berwarna abu-abu. Di samping kulkas tersebut terdapat dispenser berwarna biru, dengan dua galon air cadangan di sisi kanannya. Tepat di tengah ruangan terdapat meja makan yang berukuran lumayan besar, dengan empat kursi yang saling berhadapan. Persis disebelah kiriku terdapat lemari kayu yang berisikan alat-alat makan, seperti piring, gelas, mangkuk dan sebagainya. Dahulunya lemari itu berwarna coklat dan sekarang sudah mulai memudar namun lemari tersebut tetap berdiri kokoh dan menjalankan fungsinya dengan baik. Itu sebabnya lemari tua tersebut masih terpakai sampai sekarang.

Pikiranku akan apa yang kulihat mencuri perhatian ibuku, suaranya yang halus memanggilku dengan lembut, memintaku untuk duduk di depan meja yang tersaji sepiring nasi goreng dan air mineral disampingnya. Aku memakan nasi goreng dengan aroma yang terus mencuri atensiku, rasa nasi goreng ini tidak pernah berubah, membuatnya menjadi salah satu alasan terbesar mengapa aku begitu menyukai santapan yang satu ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline