Lihat ke Halaman Asli

Najla Melya shofwah

Universitas Bhayangkara Jakarta raya

Peran Media sebagai Penyebaran dan Penerimaan Informasi di Masyarakat Luas Menggunakan Paradigma Perspektif Ekologi Media

Diperbarui: 18 Januari 2024   23:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Paradigma kritis perspektif ekologi media merupakan pendekatan yang menekankan pada pemeriksaan kritis terhadap hubungan antara masyarakat, lingkungan, dan media. Paradigma ini menggali lebih dalam struktur kekuasaan, politik, dan nilai-nilai di balik produksi media. Dari perspektif ekologi media, pendekatan kritis mengapresiasi bahwa positivisme sekadar "mencerminkan" masyarakat dan mempertahankan status quo konfigurasi sosial yang ada.  

Dari perspektif ekologi media dapat kita pahami bahwa, paradigma kritis dapat membantu menganalisis secara mendalam mengenai peran media sebagai sumber informasi khususnya di Indonesia. Paradigma ini menyoroti hubungan kompleks antara setiap masyarakat, lingkungan, dan media serta mengungkap struktur kekuasaan, kebijakan, dan nilai-nilai yang mendasari produksi media. Dengan pendekatan yang dilakukan secara kritis, analisis produksi media dapat mengungkapkan bagaimana media dapat menjadi alat dominasi dan hegemoni sosial, dan bagaimana produksi media dapat mempengaruhi pembentukan kesadaran dan pembaharuan struktur kekuasaan.  

Dengan demikian, dari perspektif ekologi media, paradigma kritis memungkinkan pandangan holistik tentang peran media sebagai sumber informasi, termasuk dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat. Selain itu, paradigma ini dapat membantu mengidentifikasi isu-isu lingkungan dan sosial yang penting bagi media dan memperkuat peran media dalam meningkatkan kesadaran lingkungan dan sosial di masyarakat.

Media massa mempunyai tempat yang penting dalam kehidupan masyarakat, sehingga diposisikan sebagai media yang berperan sebagai media komunikasi. Media massa memberikan informasi yang akurat dan tepat seperti informasi tentang pekerjaan, beasiswa dan lainnya, serta informasi dan informasi lebih lanjut seperti pengetahuan praktisi. Namun media massa juga dapat memberikan dampak negatif seperti penipuan, kemalasan belajar, pornografi, dan bahasa yang tidak pantas. Media massa yang meliputi media cetak, media elektronik, dan media online mempunyai dampak positif dan negatif terhadap pola dan perilaku masyarakat. Selain itu, media sosial juga mempunyai dampak positif seperti memperlancar interaksi sosial, namun juga dapat memberikan dampak negatif terutama dalam menyebarkan informasi palsu dan mempengaruhi perilaku masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan literasi informasi dan berpikir kritis dalam menyikapi informasi yang diterima melalui media massa dan media sosial.

Peran media sebagai sumber penyebaran dan penerimaan informasi di Indonesia dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, seperti:  

1. Media sosial: Media sosial berperan penting dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat luas. Setiap orang mempunyai akses   yang mudah dan tidak terbatas terhadap media sosial jika memiliki perangkat media (ponsel/laptop/komputer).

2. Media tradisional: Media tradisional seperti brosur dan flyer juga dapat digunakan sebagai sumber informasi alternatif.  

3. Media organisasi: Media organisasi dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan media yang efektif  

4. Media strategis: Media strategis dapat digunakan untuk menyampaikan informasi strategis dengan menggunakan model                  data yang lebih fleksibel  

5. Media arus utama: Media arus utama dapat mengembangkan berita. bagi media utama.  

6. Media alternatif: Pilihan media dapat digunakan sebagai sumber berita alternatif.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline