Lihat ke Halaman Asli

NAJLA WAHYUNING TYAS

Mahasiswa S1 Pendidikan IPS Universitas Pendidikan Indonesia

Belajar IPS lewat toko kopi tertua di Kota Bandung, Javaco koffiefabriek

Diperbarui: 20 Desember 2024   19:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Packaging Javaco Coffee dan bangunan toko di belakannya.(Sumber: Bandung Diary)

Dari biji kecil di tanah hingga aroma yang memenuhi udara dengan berbagai karakternya, kopi adalah perayaan kehidupan dalam bentuk paling sederhana!

Pernah melihat bangunan putih-hijau 2 lantai bergaya Belanda-Tionghoa dengan usia ratusan tahun di Jl. Kebon Jati no 69? Bangunan ini adalah produsen kopi yang sudah ada sejak tahun 1928. Produk kopinya sudah melegenda di kalangan penikmat kopi. Arabika yang bisa kamu pilih dari berbagai daerah di Indonesia tersedia disini. Selain itu ada juga pilihan melange(robusta) dan tip-top. Tak jarang kopi ini di jadi buah tangan khas Bandung lho! Ini bisa jadi pilihan lain untuk kamu bawa oleh oleh Bandung selain batagor, bolen atau kue lainnya.

Selain melihat kopi, saat kamu memasuki bangunan ini kamu juga bisa melihat peralatan tua untuk memproses biji kopi. Dinding yang kokoh setelah ratusan tahun berdiri, lantai bermozaik kuno yang mengingatkanmu pada lantai di rumah nenek, etalase kayu yang entah sudah berapa lama disitu menghadapi pembeli dari berbagai usia, suku bahkan kewarganegaraan, serta sebuah Vespa tua berwarna biru yang menambah ke antik-an toko ini. Semua suguhan pemandangan ini membuat kamu kembali mundur 1 abad sebelumnya untuk beberapa waktu.

Vespa tua dengan furniture tua lainnya. (Sumber: Komunitas Aleut)

Kaitannya dengan pelajaran IPS adalah kamu menjadi sadar bahwa Indonesia memiliki kekayaan kopi yang luar biasa. Setiap sentra kopi memiliki ciri khas dan keunikannya sendiri. Stok kopi Indonesia pun laku dan diburu negara lain lho! tercatat dalam Kompas tahun 2023, Amerika Serikat jadi pemborong utama kopi Indonesia disusul Mesir, Jerman, Malaysia, Italia, Rusia, Belgia, Inggris, Jepang dan Kanada.

Pernahkah kamu membayangkan dari mana orang Indonesia bisa menyeruput secangkir kopi berkualitas dengan harga yang jauh lebih rendah dibanding negara lain? Bagaimana orang Indonesia bisa mengenal biji kopi?

Kamu telah belajar tentang sistem tanam paksa di buku paket IPS kelas 8 tema 03: Nasionalisme dan Jati Diri Bangsa yang menerangkan bahwa bangsa Eropa seperti Belanda datang ke Indonesia dengan semangat 3G nya (gold, glory and gospel) berdatangan ke Nusantara setelah memonopoli perdagangan rempah berlanjut memaksa penduduk setempat untuk menanam beberapa tanaman yang sedang panas diperdagangkan seperti teh, pala, tebu dan termasuk kopi. Berkat kebijakan inilah bangsa Indonesia mengenal tumbuhan kopi! Awalnya bibit kopi arabika Yaman didatangkan ke Batavia pada tahun 1696 untuk ditanam. Walaupun mengalami kegagalan untuk panen pertamanya karena sebuah banjir besar di tahun itu. Baru setelah itu perkebunan kopi menyebar ke berbagai wilayah memunculkan berbagai varietas biji kopi baru dan mendatangkan keuntungan besar bagi VOC. Tercatat bahwa VOC memonopoli perdagangan pada tahun 1725 sampai 1780. Pernahkah kamu membaca buku Max Havelaar karya Eduard Douwes Dekker aka Multatuli? Buku itu juga menggambarkan keadaan penduduk yang tercekik dan tertindas karena adanya kewajiban menanam kopi di daerah Lebak, Banten.

Di buku paket IPS tema 04 kelas 8 Kurikulum Merdeka tentang Pembangunan Perekonomian Indonesia bagian Perdagangan Internasional, kamu mempelajari proses ekspor-impor. Ekspor adalah kegiatan menjual barang atau jasa ke luar negeri. Tujuan utama ekspor adalah untuk memperoleh keuntungan. Barang yang diekspor dibayar dalam mata uang negara bersangkutan atau dollar Amerika yang nantinya bisa ditukar ke dalam rupiah di bank-bank dalam negeri. Sedangkan impor adalah kegiatan membeli barang atau jasa dari luar negeri. Tujuan utama impor adalah untuk memenuhi kebutuhan barang atau jasa di dalam negeri. Importir membayar barang yang dibeli dengan mata uang asing. Ada beberapa cara untk bertransaksi perdagangan internasional yaitu melalui :

  • surat wesel bank (surat perintah yang dibuat bank dalam negeri yang ditujukan kepada bank di luar negeri)
  • Commercial Bills of Exchange (surat yang ditulis oleh eksportir yang berisi perintah kepada importir untuk membayar sejumlah uang pada waktu tertentu, dan apabila importir menandatangani berarti ia telah menyetujuinya)
  • Letter of Credit (penarikan suatu wesel dalam jumlah yang telah ditentukan)

Namun walaupun kita melihat prospek ekspor kopi Indonesia untuk dunia bersinar, kita tetap perlu memperhatikan potensi yang dapat menghambat ekspor kopi Indonesia karena menurut VOA tercatat pada tahun 2022 Jepang menghentikan impor kopi Indonesia karena temuan bahan kimia isoprocarb-obat hama semut dan kutu putih- yang melebihi ambang batas 0,01 ppm. Padahal potensi transaksi kopi Indonesia-Jepang senilai $36 juta tentu berharga bagi Indonesia. Kalau ini tidak diatasi dengan baik, posisi kita bisa disalip oleh Vietnam. Kalau sudah seperti ini, pemerintah perlu ambil peran untuk segera menemukan solusi sehingga dinamika ekspor kopi di Indonesia bisa tetap dipertahankan di kancah internasional.

Nah, dari jajan kopi giling di kedai tua kita bisa membahas tetek bengek kopi sampai ke sini ya. Bayangkan, tanpa adanya kopi berapa banyak orang yang kehilangan booster penyemangat untuk menjalani aktivitasnya. Belum termasuk jutaan orang yang menggantungkan hidupnya pada kopi di seluruh dunia. Nanti sempatkan waktu untuk berkunjung ke kedai kopi bersejarah ya! Javaco atau toko kopi tua Bandung lainnya karena untuk sebagian orang, kopi adalah perayaan kehidupan dalam bentuk paling sederhana.

A cup of coffee (Sumber: Pinterest Gorgeous Laundry)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline