Lihat ke Halaman Asli

Pemanfaatan Teknologi Citra Satelit Untuk Pemantauan di Kota Bontang

Diperbarui: 23 Oktober 2024   23:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: Wikipedia

Nama                         : Najla Ghaisani Khoyiroh
Nim                            : 2410416320034
Program Studi       : S1 Geografi
Kelas                          : C
Fakultas                   : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
PTN                            : Universitas Lambung Mangkurat
Mata Kuliah            : Penginderaan Jauh
Dosen Pengampu : Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si.

Pada era teknologi modern saat ini, penggunaan citra satelit menjadi salah satu sumber informasi yang berharga untuk mendapatkan pandangan baru mengenai planet kita. Dengan kemampuan mengambil gambar beresolusi tinggi dari luar angkasa, citra satelit memberikan data dan wawasan yang tak ternilai mengenai permukaan bumi dan perubahan yang dinamis pada permukaan tersebut. Citra satelit telah menjadi aset berharga bagi berbagai industri dan sektor. Mulai dari pemantauan perkembangan kota maupun penanggulangan bencana, dan berbagai macam kegunaan lainnya.

Kota Bontang adalah sebuah kota di provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Kota ini terletak sekitar 120 kilometer dari Kota Samarinda, berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Timur di bagian utara dan barat, Kabupaten Kutai Kartanegara di selatan dan Selat Makassar di timur. Kota Bontang dapat memanfaatkan satelit citra untuk berbagai keperluan, seperti pemantauan lingkungan, perencanaan tata kota, dan identifikasi perubahan penggunaan lahan.

Oleh karena itu saya Najla Ghaisani Khoyiroh, mahasiswi program studi Geografi 2024 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lambung Mangkurat, dalam mata kuliah Penginderaan Jauh yang dibimbing Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si., melakukan analisis tentang "Pemanfaatan Teknologi Citra Satelit Untuk Pemantauan di Kota Bontang".

Analisis 3 citra satelit di Kota Bontang

1. Citra NDSI di Kota Bontang

sumber gambar: browser.dataspase.copernicus.eu

Dari informasi yang ada di gambar satelit tersebut, perekaman dilakukan pada rentang waktu 22 April 2024 hingga 22 Oktober 2024, seperti yang ditampilkan di bagian atas gambar (2024-04-22 00:00 hingga 2024-10-22 23:59). Ini menunjukkan bahwa data diambil dalam periode tertentu dari satelit Sentinel-2 L2A.


Berdasarkan citra satelit NDSI (Normalized Difference Snow Index) Kota Bontang yang ditampilkan, berikut analisisnya:

  • Tubuh Air:
       - Bagian biru tua yang terlihat di bagian selatan dan timur citra menunjukkan keberadaan perairan yang luas, kemungkinan besar adalah laut dan garis pantai sekitar Bontang. Tubuh air juga tampak di beberapa area yang lebih kecil, seperti sungai atau danau kecil di sekitar wilayah darat.
       - NDSI memungkinkan deteksi tubuh air dengan lebih jelas, meskipun fokus utama indeks ini biasanya pada deteksi salju atau es, namun dapat juga membedakan air karena air menyerap hampir semua spektrum cahaya.
  • Daratan:
       - Wilayah hijau gelap menunjukkan area tutupan vegetasi yang cukup lebat atau area hutan. Wilayah ini terlihat lebih dominan di sekitar pinggiran kota Bontang, khususnya di bagian barat dan barat daya citra.
       - Kawasan pemukiman atau area terbangun terlihat dalam warna yang lebih terang di tengah kota dan di beberapa bagian di sepanjang garis pantai. Struktur jalanan dan tata kota juga dapat terlihat dengan jelas.
  • Awan:
       - Awan tampak sebagai gumpalan putih terang yang menutupi sebagian kecil wilayah di beberapa bagian citra. Area ini kemungkinan besar akan lebih sulit dianalisis karena tertutup awan, meskipun NDSI dapat membantu mengidentifikasi tutupan salju dan awan lebih baik dibandingkan indeks lain.

Citra ini memberikan gambaran yang baik untuk pemantauan perubahan lahan, pemetaan ekosistem, serta analisis tutupan vegetasi dan badan air di Kota Bontang. Penggunaan citra NDSI juga dapat membantu dalam mendeteksi daerah yang tertutup awan dan membedakannya dari fitur lain seperti salju atau es.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline