Mengingat intensitas aksi yang semakin meningkat, baik dalam memperkuat kerja sama pertahanan dan militer maupun dalam mendukung politik luar negeri pemerintah, diplomasi pertahanan Indonesia semakin menunjukkan relevansinya untuk diselenggarakan.
Hingga saat ini, kemampuan pertahanan tersebut diperkuat untuk memiliki deterrence effect yang kredibel guna memperkuat posisi tawar di arena diplomasi.
Dalam proses perkembangannya, diplomasi pertahanan Indonesia telah terwadahi secara konstitusional melalui berbagai peraturan perundang-undangan yaitu sejak diterbitkannya Undang-Undang No. 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri.
Sebagai wujud implementasi dari diplomasi pertahanan, salah satunya adalah Diplomasi Pertahanan Indonesia melalui Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK).
Indonesia secara resmi membuka Tactical Floor Game Latihan Bersama (Latma) 4th Multilateral Naval Exercise (MNE) Komodo tahun 2023 di Selat Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 5 Juni 2023, setelah sempat tertunda selama kurang lebih empat tahun.
Sebelumnya, Multilateral Naval Exercise (MNE) Komodo pertama kali digelar di Batam pada 2014 lalu. Estafet kemudian dilanjutkan di Padang pada 2016 dan terakhir di Lombok pada 2018, untuk meningkatkan hubungan kerja sama dan Navy Brotherhood juga menjadi bagian dari upaya Pemimpin TNI AL dalam membangunan sumber daya manusia TNI AL yang profesional dan unggul.
Latma MNE Komodo 2023 ini digelar di perairan selat Makassar dengan pertimbangan karena wilayah perairan yang berada di antara Pulau Kalimantan dan Sulawesi tersebut memiliki area yang luas dan cukup bagus untuk dijadikan simulasi latihan.
Pagelaran yang dilangsungkan pada 4-8 Juni 2023 tersebut tercatat sebagai MNEK terbesar sepanjang sejarah. Tema yang diangkat tahun ini adalah "Partnership To Recover and To Rise Stronger".
MNEK 2023 ini diikuti oleh Angkatan laut dari 36 Negara, yakni Amerika Serikat, Australia, Brasil, Brunei Darussalam, Bangladesh, China, Kamboja, Kanada, Chili, Fiji, India, Inggris, Jepang, Kenya, Korea Selatan, Malaysia, Myanmar, Selandia Baru, Belanda, Oman, Filipina, Pakistan, Perancis, Papua Nugini, Qatar, Singapura, Sri Lanka, Spanyol, Rusia, Thailand, Turki, Timor Leste, Britania Raya, dan Vietnam.
Tidak hanya latihan bersama, seluruh peserta yang terlibat akan mengikuti sejumlah kegiatan, yaitu Ice Breaking, International Fleet Review (IFR), serta International Maritime Security Symposium (IMSS).
Selanjutnya juga terdapat City Tour, City Parade, Fun Bike, Admiral Lunch, Bilateral Meeting, Welcome Dinner, Maritime Exhibition, dan Gala Dinner.