Lihat ke Halaman Asli

Naja Azizah

Mahasiswa

Kesulitan Belajar pada Siswa Broken Home

Diperbarui: 25 Februari 2024   12:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Peserta didik bisa dikatakan sebagai broken home pada dasarnya sehat secara fisik tapi tidak dengan psikis nya. Broken home adalah situasi cenderung mengarah pada masalah yang mengakar dan mengkontaminasi kehidupan dalam keluarga. 

Hal itu dapat mempengaruhi psikologis peserta didik, dimana peserta didik akan merasakan sebuah tekanan dan guncangan yang hebat dalam diri peserta didik, khususnya permasalahan keluarga yang sampai menimbulkan perpecahan atau perceraian, bahkan sampai kematian anggota keluarga. 

Maka dari itu peserta didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya dikarenakan adanya permasalahan yang bersifat intern. Disisi lain persoalan dalam keluarga kerap dianggap sebagai bentuk kegagalan dalam memanage sebuah perencanaan dalam hidup, sehingga timbul gejolak yang berujung perpecahan. 

Jenis-jenis kesulitan belajar yang kerap menghinggapi peserta didik yang berlatar broken home.

1. Kurangnya konsentrasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

2. Sering berulah, nakal, suka membuat ribut dalam proses pembelajaran.

3. Jatuhnya presentasi secara signifikan.

4. Labilnya kondisi emosional peserta didik dalam kegiatan pembelajaran maupun dalam keseharian.

5. Hilangnya mood yang memacu diri untuk belajar.

6. Adanya kencenderungan berperilaku menyendiri dan tertutup terhadap orang lain, baik itu orang tua, guru, ataupun sesama siswa.

Dari pemaparan di atas terlihat bahwasanya, pada kasus siswa broken home kesulitan belajar bukan didasari oleh sisi kemampuan intelektualnya melainkan pengaruh lingkungan keluarga (ekstern) dan pada akhirnya berdampak pada penurunan prestasi akademik, perilaku, emosional dan secara otomatis akhirnya mengkontaminasi diri seorang peserta didik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline