Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Rasaku

Diperbarui: 20 April 2020   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Dikala yang ku citakan terhunus oleh runcingnya tombak

Sayapku hendak mengepak namun terpatahkan oleh gejolak

Sekadar tuk terbit namun terlalu sesak

Bahkan terbenam bersama senja nan elok

Yang dulu kudamba kini telah tercabik

Terseok

Terkoyak

Sudah kuhempas namun tetap saja tak ingin beranjak

Tak semudah pasir terseret ombak

Kukira ini hanyalah kedok

Berharap indah tuk hari esok

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline