Ada kecenderungan kita untuk menentukan sesuatu berdasarkan gender. Tradisi yang diciptakan oleh masyarakat terkadang menjadi citra permanen atas keharusan yang dilakukan bagi kita berdasarkan jenis kelamin. Kebiasan masyarakat yang menempatkan perempuan sebagai kaum rumahan seakan telah menetapkan batas perempuan dengan pagar rumah. Sebaliknya laki laki seakan menjadi pemegang kunci rumah yang kapanpun bisa keluar masuk. Tidak ada yang salah dari tradisi tetapi jika sebuah tradisi tidak membuka diri dari penafsiran zaman, maka yang terjadi adalah bias gender.
gender selalu melahirkan perbedaan mindset masyarakat. Masyarakat yang eksklusif lebih cenderung menjadikannya sebagai 'kutukan', sementara masyarakat yang berfikir terbuka hanya menganggap gender sebagai potensi yang dapat menentukan nasibnya sendiri. Pada tulisan ini saya akan mencoba menarik gender sebagai keunikan yang sedikit banyak menawarkan kajian faktual, yang pada akhirnya bukan hanya memunculkan perbedaan yang signifikan antara laki laki dan perempuan melainkan juga berpengaruh pada kepribadian serta keputisan untuk mengambil suatu tindakan.
Paling tidak saya mencoba mengklasifikasikannya pada tiga persfektif, yaitu feeling input, memory, dan hobi.
1. Perpektif Feeling input. Perspektif ini melihat perbedaan tentang sumber indrawi yang bisa mempengaruhi rasa. Ada tiga indra manusia yang disebutkan pada surat Annahl ayat 78, yaitu Tuhan menciptakan Sama' (pendengaran), Bashor (Penglihatan) dan Af-idah (Perasaan). Afidah sebagai feeling center yang dapat mendorong seseorang untuk menyukai atau membenci sesuatu. pria atau wanita sama sama memiliki perasaan yang sama, tetapi keduanya memiliki input rasa yang berbeda.
Laki-Laki memiliki kunci rasanya bermuara pada mata (Absor). Sementara perempuan bermula dari telinga (Sama'). Mata menggambarkan dominasi laki laki untuk merasakan sesuatu harus berdasarkan apa yang mereka lihat, sementara perempuan berdasar atas apa yang didengar. Laki laki lebih senang dengan keindahan, sementara perempuan dengan pujian. Hal ini pun menunjukan bahwa laki-laki cenderung memilih pasangan berdasarkan penilaian mata, maka sangat wajar jika laki laki lebih tendensi memilih perempuan yang elok dan enak dipandang. Hal ini berbeda dengan perempuan yang akan lebih memilih pasangan yang dapat membisikan pada telingannya tentang pujian dan kepastian.
Hal ini juga dapat kita lebih pastikan sebuah fakta menunjukan bahwa perhelatan kontes beauty skill pada ajang pemilihan Miss universe/ MissWorld (Perempuan ter'cantik' tingkat dunia) atau Mr World/Universe (Pria terbaik dunia). Miss Universe lebih viral dibanding Mr Universe, hal ini disebabkan atas bahwa penikmat ajang ini adalah kebanyakan laki laki sebagai pemilik hedonisnya mata, dan tidak sebaliknya.
___________________________________
Berdasarkan fakta tersebut, kita bisa sedikit mengungkap bagaimana cara membangkitkan perasaan laki-laki maupun perempuan. Fahami laki-laki sebagai makhluk yang mungkin mencintai, tapi perlakukanlah matanya agar dia segera memutuskan untuk berpihak pada anda. Fahami perempuan sebagai insan yang bisa membathalkan kebenciannya, tapi manjakanlah telinganya dengan pujian dan kepastian agar dia menjadikan anda sebagai pasangan terbaik.
Wallahu A'lam- Ready Correction