Lihat ke Halaman Asli

Nailah Inne Ramadhini

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Psikologi Dakwah: Keterkaitan Antara Ilmu Psikologi dan Dakwah dalam Penyampaian Ajaran Agama

Diperbarui: 29 April 2024   16:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Freepik

Psikologi Dakwah
Oleh: Syamsul Yakin dan Nailah Inne Ramadhini
Dosen dan Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Psikologi dakwah adalah bidang studi yang membantu dalam penyebaran dakwah. Pengguna ilmu ini mungkin seorang da'i yang bekerja sebagai psikolog atau seorang da'i yang senang berdakwah. Seorang da'i yang bekerja sebagai psikolog mempelajari hal-hal seperti akidah, ibadah, dan akhlak, dan kemudian berdakwah dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh seorang psikolog.

Misalnya, seorang da'i berusaha untuk mengidentifikasi masalah dalam dakwah seseorang, menyelidiki faktor-faktor yang menyebabkannya, dan menemukan solusi untuk masalah tersebut.

Namun, psikolog yang suka berdakwah menangani keluhan pasien dengan tiga inti ajaran Islam: akidah, ibadah, dan akhlak. Mereka juga menangani masalah seperti cemas berlebihan, depresi, trauma, kecanduan, susah makan, tidur, dan lainnya.

Oleh karena itu, seorang da'i yang tertarik dengan psikolog adalah seorang da'i yang berdakwah dengan menggunakan ilmu psikologi, sedangkan seorang psikolog yang tertarik dengan dakwah adalah seorang psikolog yang membantu pasiennya dengan menggunakan ilmu agama Islam sebagai alat bantu.

Psikologi dakwah berfokus pada aktifitas dakwah, jadi tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana objek dakwah atau mad'u dapat mengubah tingkah laku mereka sesuai dengan ajaran agama Islam.

Pendekatan psikologis dalam dakwah memungkinkan da'i mengikuti mad'u tanpa merasa mengikutinya; sebaliknya, mad'u merasa mengikuti kehendaknya sendiri. Ini adalah alasan mengapa seorang da'i harus belajar tentang psikologi. Selain itu, subjek dan subjek psikologi adalah manusia. Oleh karena itu, psikologi dakwah adalah bidang ilmu yang mempelajari sifat kejiwaan dan emosi manusia yang terlibat dalam proses dakwah.

Contohnya adalah mereka yang tenang setelah berzikir, sabar setelah berpuasa, dan bersyukur setelah membayar zakat.

Melalui kegiatan dakwah, mad'u dapat mempertahankan dan meningkatkan keadaan psikologis seperti ketenangan, sabar, dan syukur.

Psikologi dakwah melihat bagaimana da'i dan mad'u berperilaku dan mencoba menemukan proses kesadaran yang menyebabkan perilaku tersebut. Ini mudah dipahami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline