Lihat ke Halaman Asli

Setelah BNPT Beraksi, Waktunya Kita Menjaga Bumi Pertiwi

Diperbarui: 3 November 2015   07:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jogja expo center (JEC) menjadi tempat yang di pilih oleh badan nasional penangulangan terorisme ( BNPT ) untuk di jadikan tempatdialog dan workshop antiterorisme yang bertema memaknai sumpah pemuda bersama mencegah terorisme yang di adakan tepat pada hari sumpah pemuda kemarin yaitu rabu, 28 oktober 2015 yang dimulai dari ja 08;00 pagi hingga jam 17;00 yang kemudian dilanjutkan pada malam puncak di lapangan pancasila graha sabha pramana UGM.

setelah BNPT melakukan kegiatan yang sangat positif seperti di atas, maka sekarang tinggal peran seluruh warga indonesia untuk bersama mencegah dan menolak terorisme, jangan sampai bangsa ini di jadikan korban paham radikalisme. Seminar yang diadakan bnpt di jec adalah menjadi langkah awal untuk mencegah penyebaran paham radikalisme di kalanagan pemuda, acara yang di hadiri lebih dari 1000 pemuda seluruh Yogyakarta yang terdiri dari perwakilan dari mahasiswa dari PTN dan PTS, organisasi pemuda,instansi, pondok pesantren, karang taruna serta komunitas dunia maya.

Prof irfan idris dal training of trainers juga menyatakan bahwa’’ Ada di mana mana, bukan hanya di sekolah gerakan radikal itu, paham radikal menggunakan segala cara, dengan bahasa agama biasanya gerakan ini akan masuk’’ ujarnya ‘’setiap warga Indonesia baik itu ormas, lembaga masyarakat,mahasiswa punya tugas untuk mencegah teroris bukan hanya BNPT’’ tambah irfan.

Mnteri agama lukman hakim saifuddin, kepala bnpt komjen ( POL ) saud usman nasution, wakil ketua MUI, Yunahar ilyas, kakanwil kemenag DIY Prof.Nizar ali, KH Abdul muhaimin, para tokoh inilah yang mengisi acara dalam acara di jec. Dalam sambutanya menag mengajak kepada seluruh hadirin untuk mereview kejadian pada hari sumpah pemuda 28 oktober 1928 silam.

Sesungguhnya dalam persoalan agama , menurut lukman hakim s , paham radikalisme tidak boleh di cegah.’’yang harus di cegah adalah prilaku negative yang dilahirkan paham radikalisme.rencananya BNPT dan Kemenag akan membangun kerja sama melalui mou dalam hal ini.
Selain itu, kepala BNPT saud usman nengatakan tantangan semakin besar,” karena ancaman terbesar bukan hanya di fisik, namun psikis pemuda saat inilah yang menjadi sasaran “

Setelah acara yang dilaksanakan di JEC selesai kemudian BNPT bersama menpora iamam nahrawi melanjutkan acaranya di kampus UGM, pada jum’at 30 oktober 2015 yang tepatnya di lapangan pancasila graha sabha pramana UGM. Acara yang di hadiri lebih dari 450 penari dan seniman dalam acara konser kolosal sumpah pemuda, Charlie van houten vokalis setia band teri pemuda dan olahraga ( MENPORA ) dan arman maulana vokalis grup band GIGI pun ikut hadir pada malam itu, acara yang di hadiri lebih dari lima ratusan penonton itu menyajikan pertunjukan-pertunjukan yang sangat beragam hampir semua kebudayaan yang ada di nkri di pertunjukan oleh mahasiswa mahsiswi DI jogja.

Sutradara kubro Ibrahim yulianto lah yang menjadi sutradara skaligus mengkolaborasikan seni modern dan tradisional. Mereka semua mengunakan kostum daerah dengan diiringi music daerah. Aksi aksi mereka pun menyihir semua penonon yang hadir pada malam itu.

 

Selain tarian-tarian tradisional dan modern, disana juga di sempurnakan dengan penampilan penmpilan lainya ; seperti paskibra paduan suara dan permainan alat-alat music yang sangat istimewa. Bahwa perbedaan dan keragaman yang ada di nkri ini bukan malh di jadikan sebagai penghambat dan ketidaksatuan tapi harus di jadikan sebuah kesatuan dan saling toleransi demi terciptnya Indonesia yang nyaman,tentram dan sejahtera dan mencegah berbagia aliran-aliran yang negatif dan membhatyakan warga serta Negara Indonesia ..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline