Lihat ke Halaman Asli

Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Batako

Diperbarui: 15 November 2022   16:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Home. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dengan majunya perkembangan, banyak inovasi muncul sebagai bahan alternatif pada bahan bangunan. Ada banyak alternatif pada bahan bangunan dan salah satunya adalah batako. Dalam pembuatan dinding biasanya menggunakan batako. Batako terbuat dari semen Portland, pasir, dan air. Batako bisa disebut juga dengan Conblock (Concrete block) atau bata cetak beton (SNI 03-0349-1989).

Jenis-Jenis Batako

Secara umum batako yang digunakan sampai saat ini terdapat penemuan baru untuk memudahkan para peneliti. Jenis-jenis batako sebagai berikut:

Batako putih (Tras) Jenis batako ini terbuat dari batu kapur, air, dan campuran tras yang jenis tanahnya berasal dari gunung berapi yang berwarna putih kecoklatan. Batako putih atau tras ini memiliki ukuran dengan panjang 25 - 30 cm, tinggi 14 - 18 cm, dan tebal 8 - 10 cm.

Batako semen / batako press Batako ini terbuat dari bahan penyusun antara lain semen, pasir/batu abu, dan air. Jenis batako ini memiliki panjang 36 - 40 cm, tinggi 18 - 20 cm, tebal 8 - 10 cm. Dinamakan batako press karene pada proses pembuatannya dicetak dengan mesin press atau manual.

Batako (bata ringan) Batako ini memiliki bahan penyusun antara lain pasir kuarsa atau pasir biasa, semen, kapur atau bahan lainnya yang dikategorikan dalam bahan beton ringan. Batako ini memiliki panjang 60 cm, tinggi 20 cm, dan tebal 8 - 10 cm. Berikut uraian jenis batako (bata ringan), antara lain:

  • Bata ringan Autoclaved aerated concrete (AAC) dengan bahan tambah kimia, yang dimana bubuk alumunium atau zat kimia menghasilkan gelembung udara yang disebabkan oleh proses kimia. Batako ini biasanya menggunakan proses pengeringan dengan oven autoklaf bertekanan tinggi.
  • Bata ringan Cellular lightweight concrete (CLC) tanpa bahan kimia, dimana agregat kasarnya diganti dengan busa organik foam agent yang kurang stabil, tidak ada reaksi kimianya dan proses pengeringan secara alami.

Bahan-Bahan Penyusun Batako

Beberapa komposisi bahan material dalam pembuatan batako antara lain:

Semen

Semen mengandung beberapa komposisi senyawa, yaitu penghalusan Kliner, Aluminium, Silica, besi oksida, material Argillaceous atau kapur Calcareous seperti Limestone. Material Gypsum (CaSO2Ho) dan bahan Inert yang merupakan bahan material yang dihasilkan dari proses penggilingan, sebelumnya dilakukan proses pencampuran dalam oven hingga membentuk klinner dengan suhu 1300-1450 C (SNI 0013 - 1981).

Sesuai penggunaanya, semen Portland dibagi menjadi 5 jenis yaitu:

  • Semen type I (Normal portland cement) digunakan tanpa sifat khusus dalam penggunaan konstruksi beton.
  • Semen type II (Modified portland cement) digunakan dalam penggunaan konstruksi bangunan tebal, pilar, dinding penahan tanah dan drainase pada tempat yang memiliki sulfat bersifat sedang 0.1% -0.2% dari hidrasi panas asam sulfat. sifat dari semen ini memiliki panas hidrasi rendah.
  • Semen type lll (High early strength portland cement) memiliki kekuatan besar, dalam waktu singkat bisa digunakan dalam perbaikan beton. Penggunaan jenis semen ini cocok untuk tempat dimana temperatur sangat rendah terutama di musim dingin.
  • Semen type IV (Low heat portland cement) digunakan untuk bangunan beton massa seperti bendungan. Diperlukan jenis semen yang memiliki sifat kekuatan tumbuh lambat, dan jenis ini memerlukan panas hidrasi paling rendah.
  • Type V (Sulfate resisting portland cement) digunakan dalam bangunan yang terkena sulfat, seperti tanah dan air yang kandungannya memiliki sifat alkali.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline