Pelayanan Masyarakat memiliki peranan penting dalam memupuk persatuan dan kasih sayang di antara individu, terutama dalam perayaan keagamaan seperti saat Ramadan. Salah satu cara yang berdampak besar untuk melakukan kegiataan sosial serta yang akan dibahas dalam tulisan ini yakni dengan membagikan takjil atau makanan kecil untuk berbuka puasa. Tindakan kebaikan ini tidak hanya memenuhi dalam hal agama, tetapi juga dapat mempererat dan memperkuat ikatan dalam lingkungan sekitar.
Selama bulan suci Ramadan, umat Muslim berpuasa dari fajar hingga senja. Puasa sendiri memiliki arti yakni menahan diri dari makanan dan minuman serta segala perbuatan yang dapat membatalkan mulai terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari dan dengan syarat tertentu. Saat matahari terbenam, azan magrib menandakan waktu berbuka puasa, sunah Rasulullah dianjurkan berbuka dengan kurma dan air putih. Memberikan takjil kepada mereka yang berpuasa tidak hanya membantu meringankan rasa lapar, tetapi juga mewujudkan semangat kedermawanan dan empati yang ditekankan oleh Ramadan.
Pada bulan Ramadan tahun 2024M/1445H, penulis berkesempatan ikut serta dalam kegiatan berbagi takjil. Penulis membagikan takjil kepada teman-teman mahasiswa di sekeliling kos dan kepada pengendara yang melewati daerah depan kos. Berbagi takjil di kalangan teman-teman mahasiswa menjadi momen yang berharga untuk menunjukkan solidaritas dan kepedulian. Di tengah kesibukan kuliah dan tugas-tugas yang menumpuk, momen berbuka puasa bersama dengan takjil menjadi penyejuk hati. Takjil yang dibagikan tidak perlu mewah, cukup dengan kudapan sederhana atau minuman yang menyegarkan. Yang terpenting adalah niat untuk berbagi dan menjalin kebersamaan. Kegiatan ini juga menjadi kesempatan untuk saling berkenalan lebih dekat dengan teman-teman di sekitar lingkungan kos. Mahasiswa juga dapat merasakan suasana Ramadan yang penuh dengan kebaikan dan persaudaraan, meskipun jauh dari rumah.
Dengan membagikan takjil kepada tetangga yang tinggal di sekitarnya, setiap orang mengambil bagian dalam bentuk pelayanan masyarakat yang melampaui batas-batas budaya dan agama. Tindakan kebaikan ini menumbuhkan rasa kebersamaan dan solidaritas di antara anggota masyarakat, terlepas dari latar belakang mereka. Hal ini mendorong pemahaman, rasa hormat, dan persatuan, menciptakan lingkungan yang harmonis di mana setiap orang merasa dihargai dan diperhatikan.
Selain itu, terlibat dalam pembagian takjil selama bulan Ramadan menanamkan rasa tanggung jawab sosial dan empati dalam diri individu. Hal ini mendorong mereka untuk melihat lebih jauh dari kebutuhan mereka sendiri dan mengulurkan tangan kepada orang-orang di sekitar mereka. Tindakan tanpa pamrih ini tidak hanya bermanfaat bagi para penerima, tetapi juga membawa kepuasan dan kegembiraan bagi para sukarelawan yang terlibat dalam prosesnya.
Kesimpulannya, praktik membagikan takjil selama bulan Ramadan sebagai bentuk pelayanan masyarakat memiliki arti yang sangat penting dalam mempromosikan persatuan, kasih sayang, dan kohesi sosial. Dengan berpartisipasi aktif dalam upaya mulia ini, setiap individu berkontribusi dalam membangun komunitas yang lebih kuat dan lebih terhubung di mana setiap orang didukung dan terangkat. Merangkul semangat memberi dan melayani selama bulan Ramadan memperkaya kehidupan para pemberi dan penerima, mewujudkan esensi sejati dari komunitas dan solidaritas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H