Lihat ke Halaman Asli

Nailur Muqorobin

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Kepalsuan

Diperbarui: 15 April 2020   05:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setapak langkahku angkat bicara
Ungkap rasa dalam jiwa
Menghampiri ciptaan-Nya yang nampak sempurna
Di kayangan antara para dewa


Selintas daku ragu,
Apakah hati mungil ini mampu?
Cukup kali bibir meronanya bergerak
Kalimat lembut terucap
 Runcing menyobek rasa


Dan aku sadar,
Kucing pasar yang kumuh,dekil
Taklah pantas membelainya
Hancur sudah mahligai megah ini
Luntur tanpa warna menyelimuti
Sungguh tiada harga..,
Bersampan mengitari samudra
Sampai di teluk asmara
Saat terdengar kata
Dari lidah mu yang bercabang dua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline