Lihat ke Halaman Asli

kebahagian keluarga kurang mampu

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah keluarga kecil hidup di desa yang kurang mampu rumah terbuat dari kayu kuno yang sudah tidak layak dipakai, seorang bapak bekerja sebagai sopir angkot dan ibu bekerja sebagai tukang cuci laundry mempunyai dua anak yang masih duduk di bangku sd dan smp, keseharian mereka merupakan keluarga yangbahagia walaupun dalam keadaan kurang mampu dan pas-pasan, hal ini disebabkan mereka yang taat beribadah dan selalu bersyukur kepada tuhan yang telah memberikan kesehatan jasmani rohani, rizqi, dan lain sebagainya. Mereka tak pernah mengelu atas segala pemberian dari tuhanya, mereka sudahmerasa cukup dan bahagia dalam kesederhanaan dan kekuranganya tersebut.

Keluarga bahagia tak harus kaya raya mempunyai harta melimpah rumah dimana-mana dan apapun yang dinginkan selalu tercukupi, tetapi keluarga kecil yang kurang mampu juga bisa merasakan apa itu yang namanya keluarga bahagia. Dengan selalu bersyukur terhadap apa saja yang diberikan tuhan kepada kita maka dari situlah akan timbul titik kebahagian tersendiri bagi kita walaupun kita hidup dalam keadaan kurang mampu tetapi kita harus selalu semangat menjalani hidup ini dengan berusaha untuk menjadikan yang lebih baik dari sebelumnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline