Maksiat adalah suatu larangan Allah yang apabila dilakukan akan mendapat dosa dan apabila ditinggalkan mendapat pahala. Sebaliknya, Ta'at adalah perintah Allah SWT yang apabila dilakukan mendapat pahala. Namu, seperti yang kita ketahui dan kita rasakan sendiri, bahwasannya perbuatan-perbuatan maksiat itu menyenangkan untuk dilakukan dan memuaskan hati.
Sedangkan prtbuatan-perbuatan amal shaleh justru berat untuk dilakukan. Demikian karena nafsu memang menginginkan sesuatu yang ditentang oleh Allah, biarpun manusia itu sendiri terkadang tahu perbuatan maksiat yang dilakukannya itu berdampak buruk baik di dunia maupun di akhirat, namun kalah dengan keinginan nafsu dan memenuhi keinginan yang kenikmatannya hanya sementara.
Pada kenyataannya, neraka adalah seburuk-buruknya tempat dan sepedih-pedihnya siksaan, namun neraka dikelilingi oleh hal yang menyenangkan. Sedangkan syurga adalah seindah-indahnya tempat yang jalan menujunya dikelilingi oleh hal-hal yang tidak mengenakkan.
Hal ini disampaikan oleh Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah radliyallahu 'anhu berkata "Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda "hujibati an-naaru bi syahawaati, wahujibati al-jannatu bil makaarihi".(Muttafaqunn 'alaih). Yang artinya "Neraka dihalang (dikepung) oleh sesuatu yang menyenangkan, dan syurga dikepung dengan sesuatu yang dibenci (tidak menyenangkan)".
Memang pantas jika syurga harus didapat dengan perjuangan yaitu perbuatan yang tidak menyenangkan di dunia. Ada 'ulama mengatakan bahwa dunia adalah penjaranya orang mukmin, ya memang begitu orang mu'min harus merendam keinginannya untuk bersenang-senang yang termasuk dalam larangan jika ingin meraih Ridlo Allah SWT dan Jannah-Nya. Tapi tidak semua yang menyenangkan itu maksiat, namun rata-rata memang maksiat itu menyenangkan dan memuaskan hati.
Namun, rahmat Allah itu luas, ada hal-hal yang menyenangkan dalam maksiat yang bisa dinikmati dengan ta'at. Contohnya katanya zina itu ni'mat, tapi zina itu ma'siat, ada menikah sebagai pengganti zina yang sama ni'matnya namun berpahala. Minum khamar katannya ni'mat tapi maksiat, ada susu, jus, teh, kopi, soda dan lain-lain yang halal yang tak kalah ni'matnya.
Pembaca yang budiman, hidup memang terkadang butuh sesuatu yang menyenangkan, namun penuhilah ia dengan jalan yang diridhoi Allah. Tentu kita hidup di dunia tidak semata-mata mecari kesenangan, karena kita dihidupkan hakikatnya untuk bersimpuh, beribadah dan tunduk pada aturan Allah, yang nantinya kita sendiri yang akan memetik kenikmatannya di Syurga.
Apapun kondisi kita hidup di dunia, semoga Allah memberi taufiq kepada kita untuk memilih jalan yang ma'ruf, karena kita baik atau buruk tentu Allah sudah menakar kadar bahagia dan sedih kita seperti dalam firman-Nya "Wa annahuu huwa adlhaka wa abka" Dan sesungguhnya Allah yang membuat tertawa dan menangis.
Nah karena bahagia dan sedih kita telah ditakar, mari sebisa mungkin senantiasa memilih jalan yang baik, karena kita baik pun kita akan mendapat luka dan bahagia di dunia. Kita buruk pun akan mendapat luka dan bahagia di dunia juga. Karena kita akan kembali, mari berusaha kembali dalam keadaan baik sehingga kita merasakan kebahagiaan yang tiada sedihnya di syurga nanti Aamiin.
Seni'mat-ni'matnya maksiat pasti akan berakhir sengsara, dan sepahit-pahitnya tho'at pasti akan berakhir bahagia. Wallahu a'lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H