Era globalisasi ini dibutuhkan peningkatan sumber daya manusia guna menghadapi tantangan masa depan, agar menjadi bangsa yang unggul dalam kemandirian dalam persaingan yang tak terbatas. Kemandirian suatu bangsa dapat dibangun dari sisi Pendidikan. Karena dengan adanya pendidikan dapat membangung nilai- nilai kepribadian suatu bangsa yang membentuk manusia2 unggul. Kepribadian merupakan cerminan identitas suatu bangsa, maka target unggul seharusnya dapat dicapai supaya mampu menghadapi tantangan zaman dan perkembangan- perkembangan yang terjadi.
Sesuai dengan hal tersebut, Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menegaskan bahwa " Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara, pencapaian target dapat maksimal apabila pelaksanaan Pendidikan dilakukan secara optimal. Ada banyak cara yang dapat ditempuh untuk mencapai hal tersebut, salah satunya dengan memperbaiki proses operasional yang terjadi di sekolah. Proses pembelajaran merupakan komponen penting yang harus diperhatikan demi mencapai target maksimal tersebut. Tindakan perbaikan yang akan dilakukan merupakan sebuah proses penerapan metode pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan zaman dan karakteristik peserta didik.
Penyampaian materi dengan menggunakan metode atau model pembelajaran, akan mempermudah guru saat menyampaikan inti dari materi pelajaran yang sedang diajarkan. Oleh karena hal itu guru dituntut untuk menguasai kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, memiliki kompetensi pengetahuan dan pemahaman kompetensi profesional kependidikan agar dapat melaksanakan pembelajaran dengan sebaik- baiknya.
Seorang guru profesional tidak hanya memahami materi pembelajaran yang akan disampaikan. Akan tetapi harus dapat mengelola iklim belajar di kelas. Ketrampilan guru dalam membuat suasana kelas menjadi nyaman merupakan salah satu faktor keberhasilan proses belajar mengajar.
Pembelajaran yang berada dalam kelas terus menerus menyebabkan peserta didik merasa bosan. Selain itu materi yang disampaikan hanya bersumber dari buku juga dapat memperparah kondisi tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan ketidak efektifan pembelajaran dalam kelas yang mengakibatkan tujuan dari pembelajaran tidak dapat tercapai dengan optimal. Oleh karena itu guru harus dapat menciptakan suasana baru yang dapat mengobarkan motivasi belajar dari peserta didik.
Suasana yang baru akan meningkatkan semangat belajar bagi peserta didik. Salah satunya dengan melakukan pembelajaran outdoor leraning atau pembelajaran di luar kelas. Pembelajaran yang dilakukan diluar kelas dapat memberikan kesan yang berbeda dan menarik bagi peserta didik. Selain itu pembelajaran outdoor learning juga dapat menghilangkan rasa jenuh terhadap pembelajaran di dalam kelas secara terus menerus.
Taqwan (2019) menjelaskan bahwa metode mengajar diluar kelas merupakan kegiatan belajar mengajar antara guru dan peserta didik, yang tidak dilakukan di dalam kelas, tetapi dilakukan di luar kelas atau alam terbuka sebagai kegiatan pembelajaran bagi peserta didik. Misalnya bermain di lingkungan sekolah, taman, perkampungan pertanian, nelayan berkemah dan kegiatan yang bersifat petualangan, serta perkembangan aspek pengetahuan yang relevan.
Pembelajaran outdoor learning merupakan pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran dengan menitikberatkan pengalaman siswa di lingkungan sekolah. Penerapan outdoor learning menjadikan liingkungan sekitar sebagai sumber belajar sehingga guru hanya sebagai motivator (Suharwati 2018). Sejalan dengan hal tersebut Thomas & Munge (dalam Ariesandy 2021) mengemukakan bahwa pembelajaran outdoor learning merupakan suatu jalan dalam meningkatkan kapasitas belajar peserta didik serta mendorong motivasi untuk menjembatani antara teori di dalam buku dengan kenyataan yang ada di lapangan.
Pembelajaran di tingkat SD yang menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan kondisi lingkungan menjadikan ketetapan belajar di sekolah lebih baik, aktivitas peserta didik semakin meningkat dan kepedulian diri peseta didik semakin baik. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran outdoor learning merupakan pembelajaran di luar kelas yang melibatkan alam atau lingkungan sekitar sebagai sumber belajar serta menjembatani antara pengetahuan yang dimiliki dengan kenyataan yang ada di lapangan sehingga aktivitas peserta didik meningkat dan kepedulian diri semakin baik.