Lihat ke Halaman Asli

Nailil Abrar

Hanya untuk bersenang senang

Wabah Covid Gelombang Ke-2

Diperbarui: 4 Juni 2020   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pemerintah tengah berupaya keras menekan laju penyebaran virus Corona. Namun hal ini tidak di sertai dengan perilaku masyarakat yang tidak mengindahkan protokol kesehatan untuk tetap menjaga jarak serta tetap tinggal di rumah.

Ketua Laboratorium Mikrobiologi FKUI Pratiwi Sudarmono mengatakan gelombang kedua Covid-19 bisa saja terjadi mengingat saat ini pergerakan masyarakat yang luar biasa.

Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Eropa, Dr Hans Kluge memprediksi gelombang kedua virus Corona akan menyerang pada musim dingin. Gelombang kedua ini diperkirakan akan lebih mematikan daripada gelombang yang pertama sebelumnya.

Dr Kluge mengatakan, beberapa negara yang sebelumnya tidak mengalami virus Corona di awal kemunculannya, malah terkena dampak yang lebih parah dari gelombang kedua.

Direktur CDC Robert Redfield memperingatkan adanya kemungkinan terjadinya gelombang kedua virus corona, sebagai risiko dari pelonggaran karantina yang rencananya akan dilakukan beberapa negara, ia mengatakan ada kemungkinan bahwa serangan virus di musim dingin akan lebih sulit dari yang sudah dilalui.

Banyak pakar yang setuju dengan Robert bahwa gelombang kedua virus corona tidak terelakkan.

Saya sendiri juga setuju dengan gelombang kedua virus corona yang diprediksi para pakar tersebut bisa saja terjadi , dikarenakan pergerakan masyarakat yang luar biasa dan tidak mengindahkan peraturan pemerintah serta banyak pakar yang setuju dengan prediksi tersebut.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline