Lihat ke Halaman Asli

Implikasi Surat Al-Anbiya' Ayat 107 dalam Pendidikan

Diperbarui: 18 Juni 2022   21:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perdamaian merupakan prinsip utama dari agama islam. Islam lahir dari ajaran yang berisi perihal Allah, alam semesta dan manusia. Di dalam Al-qur’an surat al-Anbiya’ ayat 107 sudah jelas disebutkan bahwa Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi alam semesta ini. Artinya kapanpun dan dimanapun agama Islam berada, Islam selalu memberikan keselamatan dan kedamaian untuk umat manusia di sekitarnya.

M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbahnya menyatakan bahwa Qs. al-Anbiya' ayat 107 itu singkat, tetapi memiliki arti yang sangat luas. Hanya dengan 5 kata yang terdiri dari 25 huruf termasuk huruf penghubung yang terletak di awal ayat, surat al-Anbiya’ ayat 107 Ini menyebutkan 4 hal utama, yaitu:

  1.  Rasul atau utusan Allah dalam hal ini yang dimaksud adalah Nabi Muhammad SAW.
  2. Yang mengutus beliau (Nabi Muhammad SAW) Dalam hal ini adalah Allah SWT.
  3. Yang diutus kepada mereka adalah (al-‘amiin).
  4. Risalah, yang semuanya mengisyaratkan karakteristik, yaitu rahmat yang sifatnya sangat besar sebagaimana dipahami dari bentuk kata nakirah. Ditambah itu menggambarkan cakupan tujuan di semua waktu dan tempat.

Hal ini menjelaskan bahawa ayat ini diturunkan oleh Allah  SWT sebagai  petunjuk  bahwa  Islam itu rahmat,  turunnya kitab suci Al-qur’an  juga sebagai rahmat. Dan Nabi Muhammad SAW diutus sebagai rasul juga sebagai rahmat buat alam semesta. Hal  ini dikuatkan dengan hadis Rasulullah SAW yang disampaikan oleh Salman yang bermaksud: “Sesungguhnya    aku    juga    diutuskan    adalah    rahmah buat semesta alam”.

Sehingga pesan yang terdapat dalam Qs al-Anbiya’ ayat 107 bisa tersampaikan dan bisa dipahami sepenuhnya oleh umat Islam khususnya para peserta didik, maka peran guru atau pendidik sangat menentukan. Karena berhasil tidaknya suatu proses pendidikan terletak pada jati diri seorang guru atau pendidiknya. Di dalam Islam, seorang yang menjadi guru adalah salah satu profesi yang sangat mulia, karena salah satu  teladan di dalam Islam yaitu Nabi Muhammad SAW sendiri sering disebut sebagai “pendidik kemanusiaan” (character educators) (Azra, 2005: 19-20).

Hasan Langgulung (1995: 7) seorang pakar pendidikan Islam menyatakan bahwa pendidikan bukan hanya sekedar transfer of knowledge (penyampaian ilmu), melainkan transfer of value (penyampaian nilai atau budaya). Dengan demikian pengajaran lebih pada penyampaian ilmu, sedangkan pendidikan lebih pada transformasi nilai dan pembentukan kepribadian dengan segala aspeknya. Namun anehnya pendidikan di era sekarang lebih mengutamakan aspek kognitif saja, sedangkan aspek afektif dan psikomotor diabaikan, terutama pada aspek nilai atau agama.

Untuk itu, pendidikan di Indonesia ini dapat sejalan dan selaras dengan firman Allah Qs. al-Anbiya' ayat 107, ada beberapa gerakan yang dapat dilakukan sebagai solusinya yaitu, sebagai berikut :

1. Merubah metode mengajar guru dari mengajar untuk mendidik

Sebaiknya seorang guru merubah jati dirinya menjadi seoarang pendidik, bukan lagi hanya sebagai sebagai pengajar. Dengan mengubah metode mengajar menjadi mendidik akan meminimalisir terjadinya tawuran antar pelajar, perilaku seks bebas,dan perilaku-perilaku menyimpang lainnya yang menjadi keresahan warga sekitar. Dengan demikian, seorang guru tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, melainkan untuk membentuk watak dan kepribadian anak didiknya yang berakhlak mulia dan ajaran Islam lainnya.

2. Pendidikan Islam itu antikekerasan

Untuk mencapai pendidikan yang antikekerasan, guru tidak boleh melakukan aktifitas kekerasan dalam proses mendidik, karena kekerasan menunjukkan paksaan (Sumedi, 2010: 80).

3.  Mendidik sikap inklusif

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline