Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Pembelajaran Sosiologi Terhadap Identitas Sosial Gen Z Di Media Sosial

Diperbarui: 20 Desember 2024   13:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Manusia merupakan makhluk sosial dimana dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Dengan kata lain, manusia memerlukan timbal balik dengan manusia lainnya dalam hakikatnya sebagai makhluk sosial. Perbedaan kemampuan di dalam diri individu juga menjadi faktor manusia saling membutuhkan. Individu sendiri memiki ciri khasnya masing-masing, baik dalam minat, bakat, perilaku, sifat watak, maupun tingkah laku untuk mengekspresikan diri.

Perbedaan ciri dari masing-masing individu tersebut, membentuk adanya identitas diri yang berdampak juga pada identitas sosial. Yang merupakan bagian dari diri seorang yang terbentuk berdasarkan keterkaitan atau afiliasi dengan kelompok sosial tertentu. Identitas ini meliputi aspek-aspek seperti suku, agama, pekerjaan, gender, hobi, bahkan hinggan preferensi budaya seperti musik atau olahraga.

Didalam ilmu sosiologi terdapat teori "Perspektif Interaksionis Simbolik" diperkenalkan oleh Georgi Herbert dan Herbert Blumer, yang menyatakan bahwa bagaimana orang menafsirkan dan membangun realitas dipengaruhi oleh proses sosialisasi yang memperhatikan simbol-simbol seperti bahasa, gestur dan tanda-tanda lainnya yang ada pada individu. Dengan teori ini dapat dimanfaatkan untuk memahami pembentukan identitas sosial. Pengarunya pembelajaran sosiologi sebagai cara pandang dalam mengekspresikan yang ada pada diri Gen Z melalui media sosial seperti Tik Tok, Instagram, You Tube dan sebagainya. Selain itu, dapat berpengaruh juga dalam gaya hidup dan nilai-nilai dari berbagai komunitas atau kelompok.

Oleh karena itu, media sosial adalah alat yang berguna dalam pembentukan identitas sosial didunia digital yang menarik untuk dipelajari dalam studi sosiologi. Dengan penggunaan platform-platform medsos (media sosial) dimana Gen Z bisa berbagi pendapat, pemikiran dan Impian mereka. Dengan kemampuan analisis sosiologi Gen Z dapat menjadi pengguna media sosial yang bijak dan cermat dalam menghadapi perubahan teknologi yang semakin pesat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline