Lihat ke Halaman Asli

Sang Perampas

Diperbarui: 11 Oktober 2017   20:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai,
Kalian,
Tak bosankah dengan ejekan, hinaan
Yang terlontar
Merampas mimpi
Membelenggu imaji
.
Wahai,
Jujur aku bosan
Tak bisa kau hentikan?
Tuk membuat diri ini terperosok dalam lubang
Keputusasaan
.
Untuk apa?
Apa arti dari semua?
.
Wahai...kalian!
Si pencuri harapan
Torehkan tinta di lembaranlembaran
ketidakpuasan
.
Apa?
Kenapa?
Seiring tandatanya yang belum terjawab
Kau terbahak
.
"Karena kau beda"
.
Hanya itu jawabanmu?
Ah ya, mungkin hanya itu
.
Siapa aku?
Hanya seorang manusia
Mengharap sesuatu nan fana
.
Seperti kalian semua,
aku sama
.
Yang menjadi pembeda
Aku ...
Masih punya ...
nurani.
.
Jonggol, Mei.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline